Menjelajahi Destinasi Wisata Peninggalan Zaman Purba di Taman Prasejarah Leang-leang Sulawesi Selatan

Kamis 14-12-2023,14:55 WIB
Reporter : Fitri Nugroho
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Tak hanya di Makassar, Sulawesi selatan juga memiliki destinasi wisata sejarah yang tak kalah menarik. 

Berbeda dengan Museum sejarah yang ada di Makassar, destinasi yang satu ini merupakan tempat yang memiliki peninggalan-peninggalan sejarah di zaman purba. 

Destinasi ini bernama Taman Prasejarah Leang-leang. Destinasi wisata Leang-leang terletak di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Destinasi ini memiliki keunikan tersendiri karena setiap wisatawan bisa melihat jejak-jejak peninggalan manusia purba yang usianya mencapai ribuan tahun. 

Taman Prasejarah Leang-leang terletak di kelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan letaknya tak jauh dari kawasan Taman Nasional Bantimurung.


Keindahan batu karst yang menjadi latar belakang menarik untuk spot berfoto-Akun Instagram @iamirfantion-

Asal usul kata Leang-leang berasal dari bahasa daerah setempat yang berati gua. Selain peninggalan sejarah zaman purba, Leang-leang juga menawarkan panorama alam yang indah dan juga asri. 

Destinasi wisata yang satu ini memiliki banyak gua prasejarah peninggalan arkeologis manusia purba yang unik dan menarik. Gua yang ada di kawasan Leang-Leang berjumlah 40, dari puluhan gua tersebut ada 2 gua yang dimanfaatkan sebagai objek wisata. Sisa 38 gua lainnya hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan penelitian.

Para arkeolog percaya bahwa gua-gua yang ada di sini telah dihuni manusia sekitar 3.000-8.000 tahun sebelum masehi.

BACA JUGA:Gunung Bismo di Wonoso Jawa Tengah, Destinasi Wisata di Atas Awan

Di kawasan Leang-leang ini, pengunjung bisa melihat langsung berbagai peninggalan jejak sejarah di masa lampau. Khususnya di dua gua yang ada yakni Leang Pattae dan Leang Petta Kerre.

Di Leang Pettae terdapat lukisan dinding gua berupa lima gambar telapak tangan manusia dan satu gambar babi rusa sedang loncat dengan anak panah menancap di dadanya. 

Sementara di bagian mulut gua terdapat alat serpihan bilah, serta kulit kerang. Untuk mencapai gua ini pengunjung harus melewati 26 anak tangga.

Sementara di Gua Petta Kere, terletak sekitar 300 meter dari Gua Pettae. Di dalam gua ini ditemukan dua gambar babi rusa, 27 gambar telapak tangan manusia, alat serpih bilah, dan mata panah.

Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Leang-leang memiliki lukisan-lukisan sejarah yang  menceritakan kehidupan sosial, aktivitas harian dan sistem kepercayaan manusia di zaman itu. 

Kategori :