Tragedi 2 Bocah Tewas Dibunuh di Bengkulu, Kapolresta Tegaskan Orang Tua Pelaku Tidak Terlibat

Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno didampingi Kasat Reskrim AKP Sujud Alif Yulamlam dan Kasi Humas IPTU Endang Sudrajat, Rabu (22/04/2025), membeberkan kronologis lengkap pembunuhan tragis terhadap dua bocah, Abiyu (9) dan Arjuna (8), yang jenazahnya -(foto: Anggi)-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno didampingi Kasat Reskrim AKP Sujud Alif Yulamlam dan Kasi Humas IPTU Endang Sudrajat, Rabu (22/04/2025), membeberkan kronologis lengkap pembunuhan tragis terhadap dua bocah, Abiyu (9) dan Arjuna (8), yang jenazahnya ditemukan di dua lokasi berbeda, yaitu Muara Jenggalu dan septic tank rumah pelaku di Kelurahan Kandang, Kota Bengkulu.
Kapolresta menjelaskan kronologis terkuaknya pembunuhan tersebut. Hal itu berawal polisi menerima laporan kehilangan dua anak dan bersama masyarakat melakukan pencarian. Pada Minggu (20/04/2025) pukul 14.00 WIB, ditemukan sesosok mayat dalam karung di perairan Muara Jenggalu, dengan kondisi mengenaskan—sebagian tubuhnya sudah rusak dan diduga dimakan biawak. Jenazah kemudian langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi dan uji DNA.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan intensif berdasarkan karung pembungkus jenazah. Terdapat identitas nama di karung tersebut dan sisa-sisa biji cabai, yang mengarah pada seorang penjual cabai di kawasan tersebut. Setelah penggeledahan ke rumah terduga, polisi menemukan karung yang sama, bahkan menemukan jenazah kedua di dalam septic tank.
Di rumah itu, polisi lalu mengamankan beberapa orang, termasuk pelaku utama berinisial PU (17), serta orang tua dan anggota keluarga lainnya.
Tersangka PU (17), dibawa anggota Sat Reskrim Polresta Bengkulu-(foto: Tri Yulianti)-
BACA JUGA:Penyebab 2 Bocah Tewas di Kandang Bengkulu Terungkap, Korban Dipiting di Kolam
BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan 2 Bocah Kandang Mas Ditangkap, Masih Tetangga Korban
Setelah diinterogasi, PU tak bisa mengelak dan mengaku telah membekap dan memiting kedua korban yang sedang memancing ikan di kolam belakang rumahnya, hingga mereka tewas. Aksi keji itu dilakukan karena pelaku sakit hati, sering kehilangan ikan dan melihat dua korban di lokasi tersebut.
Pelaku lalu memasukkan jenazah ke dalam karung, dan Abiyu dibuang ke Jembatan Arau Bintang atau juga jembatan Padang Serai sekitar pukul 18.00 WIB. Arjuna dimasukkan ke septic tank di belakang rumah karena pelaku tidak sempat membuangnya jauh. "Untuk mengaburkan bau, pelaku menaruh kapur barus dan daun serai di septic tank," ujar Kapolresta.
Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti 4 karung plastik putih, 1 karung goni coklat, 1 batu besar (pemberat), 1 unit sepeda motor (alat transportasi membuang jenazah), 1 gigi geraham atas, 1 tulang rusuk, dan 8 batu tambahan.
Selain itu, polisi juga sudah mengidentifikasi kedua korban. Korban pertama yang ditemukan di sungai dipastikan adalah Abiyu (9) setelah hasil forensik. Namun polisi akan memastikan lagi untuk kecocokan DNA korban dengan orang tuanya. Sementara jenazah kedua yang ditemukan di septic tank dipastikan adalah Arjuna (8) berdasarkan ciri fisik, data keluarga, dan hasil autopsi.
Orang Tua Pelaku Tidak Terlibat
Kapolresta juga menjelaskan bahwa orang tua pelaku tidak terlibat dalam pembunuhan ini, sebab keduanya tidak berada di rumah pada saat peristiwa itu terjadi. "Pelaku melakukan pembunuhan hingga membuang korban seorang diri. Kedua orang tuanya tidak mengetahui hal itu karena hanya ada pelaku sendiri di rumah," jelas Kapolresta.
Bukti kuat kedua orang tua korban tidak terlibat juga didukung saksi lainnya, karena orang tuanya ini memang jarang berada di rumah. "Kedua orang tua memiliki pekerjaan yang membuat mereka jarang di rumah, termasuk pada saat kejadian," ujar Kapolresta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: