Adanya lukisan dan cap tangan diperkirakan milik seorang anggota suku usai ritual potong jari. Ritual potong jari ini dilakukan sebagai tanda berduka atas kematian orang terdekatnya.
Pemandangan destinasi wisata Leang-leang di Sulawesi Selatan -Akun Instagram @aandisaiful -
Lukisan dan cap tangan yang ada dinding gua memiliki warna merah yang diperkirakan terbuat dari bahan alami sehingga dapat meresap hingga ke dalam pori-pori batu dari darah bekas ritual. Lukisan dan gambar cap tersebut menempel di dinding gua dan bertahan hingga ribuan tahun.
Semua jejak-jejak peninggalan sejarah ini menjadi bukti akan adanya kehidupan manusia purba ribuan tahun lalu di daerah ini.
Leang-leang memiliki panorama yang unik dan juga eksotis, tak heran jika wisatawan selalu mengabadikan moment dengan berfoto di tempat yang memiliki spot fofo yang instagramable.
BACA JUGA:Pulau Lemukutan, Habitat Kerang Purba yang Dilindungi
Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati panorama yang alami berupa hamparan rumput hijau dengan batu-batu karst berbagai bentuk dan ukuran.
Fasilitas taman dilengkapi dengan jalan setapak yang dapat digunakan pengunjung untuk menjelajah di area ini. Selain itu ada juga gazebo yang sering digunakan untuk bersantai menikmati suasana.
Pemandangan alam yang indah, menjadikan tempat ini spot favorit untuk berfoto. Bahkan tak jarang beberapa orang menggunakan lokasi Leang-leang ini untuk foto prewedding.
Berlatar tebing-tebing karst yang berdiri kokoh menjulang di langit, dijamin foto-foto yang dihasilkan akan cantik dan instagramable. Sangat cocok untuk diunggah dan dibagikan di media sosial.
Di pinggiran tebing juga terdapat aliran sungai dengan air yang mengalir jernih khas pegunungan. Tempat ini juga sangat cocok untuk healing. Di dalam area taman ini tidak terdapat warung-warung makan. Hal ini untuk menjaga kebersihan dan keasrian taman prasejarah tersebut.
Bagi pengunjung yang ingin membeli makanan maupun minuman, terdapat warung-warung di bagian depan area taman. Pengunjung juga perlu memastikan untuk menjaga kebersihan selama berada di dalam area taman.
Taman prasejarah Leang-leang Maros buka setiap hari dari jam 08.00 hingga 16.00 Wita. Harga tiket yang ditawarkan juga cukup terjangkau hanya sebesar Rp 15.000 per orang. Sementara untuk pelajar sekolah harga tiketnya sebesar Rp 10.000 per orang.
Untuk mencapai tempat ini, sedikit membutuhkan energi ekstra. Pasalnya, pengunjung perlu menaiki 64 anak tangga terlebih dahulu
Jika berangkat dari pusat Kota Maros, jaraknya sekitar 15 km atau sekitar 30 menit berkendara. Untuk rutenya pengunjung bisa mengambil arah utara melalui Jalan Poros Maros-Bone.