Walikota Bengkulu dan Kepala DPMPTSP Diundang Presiden Bahas Inflasi

Walikota Bengkulu dan Kepala DPMPTSP Diundang Presiden Bahas Inflasi

Data inflasi per Oktober 2024-(ist)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Pengendalian inflasi tetap menjadi prioritas pemerintah pusat dan daerah, mengingat dampaknya yang luas pada stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Senin (04/11/2024), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memimpin rapat koordinasi (rakor) melalui Zoom yang diikuti oleh seluruh pemerintah daerah, termasuk Pemkot Bengkulu.

Rapat ini dilaksanakan di Ruang Monitoring Center Diskominfo dan dihadiri oleh Asisten II Sehmi, Kabag Ekonomi Dadi Hartono, Inspektur Eka Rika Rino, serta sejumlah pejabat terkait.

Dalam rakor ini, Mendagri Tito menyampaikan informasi penting terkait undangan Presiden Prabowo Subianto kepada kepala daerah di seluruh Indonesia, termasuk Walikota Bengkulu dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Rakor langsung bersama Presiden ini akan digelar pada 7 November 2024 di Sentul, Bogor, dengan tujuan memperkuat upaya pengendalian inflasi dan stabilitas ekonomi daerah.

"Tanggal 7 November nanti, Presiden akan membuka rapat koordinasi yang melibatkan seluruh kepala daerah dan lembaga terkait. Agenda ini akan mencakup diskusi panel dari para menteri koordinator serta pembahasan program unggulan pemerintah dan inflasi bersama Presiden," ungkap Tito Karnavian.

BACA JUGA:Komisi I Sidak ke RSHD, Pastikan Pelayanan ke Pengguna BPJS Gratis Maksimal

BACA JUGA:Sesuai Komitmen Pj Walikota Arif Gunadi, Jalan Dharma Wanita Kini Jadi Mulus

Inflasi masih menjadi sorotan pemerintah, terutama dengan mendekatnya pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dapat memicu lonjakan harga. Tito menegaskan bahwa langkah-langkah antisipasi diperlukan, khususnya untuk menghadapi potensi aksi pembelian sembako secara massal oleh calon kepala daerah (cakada) yang berupaya menarik dukungan politik.

"Menjelang Pilkada, kita perlu mengantisipasi adanya pembelian massal kebutuhan pokok seperti beras atau sembako untuk kampanye. Meski tujuannya baik, ini bisa menyebabkan kelangkaan yang berdampak pada inflasi di masyarakat," kata Tito.

Selain itu, Tito menyampaikan data terbaru mengenai tren inflasi nasional hingga Oktober 2024. Berdasarkan laporan, inflasi year-to-year (yoy) tercatat sebesar 1,71%, sementara inflasi month-to-month (mtm) di angka 0,08%. Di Provinsi Bengkulu, inflasi tahunan tercatat sebesar 1,34% dengan indeks perkembangan harga (IPH) sebagai proxy inflasi di angka -0,29%. Beberapa komoditas yang memberikan kontribusi besar terhadap inflasi, terutama secara tahunan, meliputi kenaikan harga emas perhiasan, daging ayam, bawang merah, beras, serta rokok.(Imn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: