Kecerdasan Emosional Pembicara Publik

Kecerdasan Emosional Pembicara Publik

Lisa Adhrianti-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

4) Empathy: Seorang pembicara publik perlu untuk memahami emosi orang lain dan menggunakan kemampuan ini untuk merespon orang lain berdasarkan tingkat emosional dengan upaya untuk membangun interaksi yang baik selama menyampaikan materi. Pembicara publik diperbolehkan untuk menyapa audiens secara personal di depan forum dalam bentuk pertanyaaan umum semisal tentang kabar, kesukaan, perasaan audiens pada saat itu; 

(5) Social skills: Aspek ini dapat digunakan oleh pembicara publik guna menerapkan kemampuan emosional untuk membangun hubungan sosial yang kuat dengan sekitar. Artinya seorang pembicara publik harus dapat memiliki jaringan yang terpercaya untuk membangun dan mengembangkan kredibilitasnya sebagai seorang pembicara publik. Meskipun karakter pembicara publik itu melekat pada ciri khas dan keunikan personalnya, namun pembicara publik memerlukan keterhubungan yang baik dengan komunitas yang sejalan dengan profesinya. Pada saat pembicara publik terbukti mampu memiliki jaringan yang baik dan banyak direkomendasikan oleh orang-orang di sekelilingnya, maka dapat dipastikan bahwa keterampilan sosialnya telah terasah dan dia dianggap memiliki kecerdasan emosional yang baik.

Sudah saatnya pembicara publik lebih memperhatikan dan mengasah aspek kecerdasan emosional untuk membentuk label gambaran diri atau branding image yang positif dan terpercaya untuk dapat mempengaruhi / mempersuasi publik menuju tujuan yang diiinginkan oleh penyelenggaran acara yang mempercayakan tujuan tersebut kepada seorang pembicara untuk menyampaikannya. 

Terlebih untuk menghadapi masa kontestasi politik negeri saat ini, maka para kandidat politik yang akan bertarung di Pemilu 2024 mendatang memerlukan evaluasi diri bagi aspek kecerdasan emosionalnya karena pada saat memutuskan untuk mencalonkan diri dalam panggung politik, saat itu pula label pembicara publik akan melekat pada dirinya sehingga kemampuan Public Speaking pantas dijadikan syarat mutlak untuk menentukan tolak ukur kredibilitasnya sebagai calon wakil rakyat.

Penulis adalah Ketua Indonesian Profesional Speaker Association (IPSA) Daerah Bengkulu serta akademisi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Bengkulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: