Bengkulu Tanpa Zona Musim, Bisa Hujan Sepanjang Tahun
RIO//BE Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bengkulu pada 2022 ini.-(foto: rio susanto/bengkuluekspress.disway.id)-
"Kita juga akan mengembalikan fungsi drainase yang selama ini tidak berjalan dengan baik akibat dari mampetnya atau rusaknya drainase yang ada di perumahan," jelasnya.
Menurut Yosef, saluran kecil di pemukiman juga menjadi sangat vital dan menjadi perhatian penting untuk ditangani. Jika saluran ini tidak optimal maka saat terjadi banjir di kawasan pemukiman tersebut, kondisi air akan sulit surut. Sehingga saluran air di pemukiman khususnya daerah rawan banjir harus diperhatikan dengan baik.
"Penanganan saluran dipemukiman ini nanti tergantung dengan kesiapan anggaran yang ada. Ke depan jika memungkinkan kita juga akan menangani banjir skala kawasan dan tidak bersegmen. Ini supaya maksimal dalam upaya menggulangi banjir dikawasan Kota Bengkulu," tutup Yosef.
Targetkan Zero Banjir
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu, setidaknya ada tujuh kecamatan yang terdampak banjir. Menyikapi hal itu, Wakil Wali Kota Bengkulu, Dr Dedy Wahyudi menyebutkan, ke depan ada tiga langkah konkret yang akan dilakukan Pemkot. Yakni menjadikan lahan kosong tidak terpakai menjadi lahan atau kolam resapan air (waduk), berkoordinasi ke pihak Balai Sungai Bengkulu terkait dengan normalisasi sungai yang ada, serta mengusulkan ke pemerintah pusat pembangunan bendungan (dam).
Menurut Wawali, untuk mengatasi banjir yang tiap tahun kerap melanda Kota Bengkulu ini, bukan hanya menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Bengkulu saja, tetapi semua pihak termasuk pemerintah provinsi, pusat serta masyarakat.
"Upaya ini akan kita lakukan terus menerus sehingga persoalan banjir yang selalu menghantui warga ini pun bisa teratasi," ucapnya.
Ia menjelaskan, semua pihak harus saling bahu-membahu terkait hal tersebut, karena memang bencana alam siapa pun tidak akan tahu kapan datangnya. Dan pihaknya pun sudah mengusulkan ke pemerintah pusat agar bisa dibangun bendungan atau dam, sehingga air tidak mengalir kebantaran sungai yang ada di Kota Bengkulu.
"Banjir inikan merupakan bencana alam, tentunya kita pun tidak bisa menolaknya. Tetapi kita bisa lakukan pencegahan dengan membuat waduk ataupun kolam resapan, meminta pihak Balai Sungai Bengkulu melakukan normalisasi sungai dan mengusulkan pemerintah pusat membangun bendungan (dam)," tuturnya.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Dediyanto SPt MAP sepedapat dengan langkah dari Pemkot Bengkulu tersebut, karena hal yang paling besar untuk mengatasi banjir ini yakni dengan menyediakan lahan resapan air ataupun waduk serta normalisasi sungai.
"Untuk titik-titik banjir sudah teridentifikasi oleh BPBD, sehingga lokasi mana yang nantinya lebih diprioritaskan dulu jika melihat dari anggaran yang ada untuk pembangunan waduk ataupun kolam resapan," jelasnya.
Di kesempatan itu, ia juga meminta agar warga Kota Bengkulu yang tinggal di kawasan rawan banjir dan dekat dengan aliran sungai serta drainase, bisa ikut serta menjaganya. Terutama tak membuat sampah ke sungai dan drainase.
"Ini juga penting dilakukan oleh masyarakat, karena jika sungai dipenuhi sampah dan menjadi dangkal, tentunya air sangat cepat naik. Ini harus menjadi perhatian kita bersama," tandasnya.
//Belum Maksimal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: