HONDA BANNER

Saat Orang Tua Tak Setuju dengan Jodoh Pilihan Anak, Siapa yang Harus Mengalah? Ini Kata Buya Yahya

Saat Orang Tua Tak Setuju dengan Jodoh Pilihan Anak, Siapa yang Harus Mengalah? Ini Kata Buya Yahya

Buya Yahya Jelaskan Yang Harus Dilakukan Saat Orang Tua Tak Setuju dengan Jodoh Pilihan Anak-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM- Buya Yahya menyampaikan sebuah pandangan tentang cinta yang disertai dengan perenungan mendalam.

Dalam konteks jodoh, persoalan ini seringkali dikaitkan dengan ibadah shalat istikharah.

Shalat istikharah sendiri merupakan bentuk permohonan kepada Allah agar diberikan petunjuk dalam mengambil keputusan yang terbaik.

BACA JUGA:Penyebab Masih Susah Bertemu dengan Jodoh, Berikut Penjelasan dan Pesan dari Buya Yahya

BACA JUGA:Azab Orang Yang Suka Suka Mencari dan Mengumbar Air Orang Lain, Buya Yahya: Mengerikan!

Misalnya, ada orang yang telah menikah namun masih menyimpan perasaan cinta kepada orang lain. Situasi seperti ini menunjukkan bahwa perasaan cinta terkadang sulit untuk dihapuskan sepenuhnya.

Hal tersebut dijelaskan Buya Yahya dalam ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Buya Yahya.

Dalam ceramahnya tersebut Buya Yahya menjabarkan tentang cara memantapkan hati terhadap problematika saat memilih sesuatu yang disertai pro dan kontra.

Salah satu permasalahan yang kerap muncul adalah ketika seseorang sudah memiliki sosok yang dicintai, namun mendapatkan penolakan dari orang tua.

Buya Yahya menegaskan bahwa perasaan cinta sebenarnya bisa dihilangkan melalui proses introspeksi dan pengendalian diri.

Sering kali, kekhawatiran orang tua membuat mereka tidak menyetujui pilihan pasangan anaknya, karena mereka ingin yang terbaik berdasarkan pandangan dan pertimbangan mereka sendiri.

BACA JUGA:Bolehkah Suami Sedekah Ke Orang Tuanya Meskipun Dilarang Istri, Ini Kata Buya Yahya

BACA JUGA:Amalan Dahsyat yang Pahalanya Tak Terputus, Buya Yahya: Tak Ada Alasan Tak Mengamalkannya

"Bisa rasa cinta itu berubah menjadi rasa benci kok, karena satu sebab. Artinya, kita juga bisa menumbuhkan rasa cinta atau memangkas cinta dengan kebencian. Dengan sebuah renungan, Seperti apa dia? Mendapat masa depan seperti apa?" kata Buya Yahya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: