Bahkan ada sekitar 20 unit lebih kapal saat ini terlantar di laut karena tak bisa masuk pelabuhan dan sekitar 8 unit kapal di pelabuhan tak bisa keluar karena pendangkalan alur.
Dampaknya, aktifitas dari mulai bongkar muat, pengiriman barang, hingga suplai logistik dan material di pelabuhan terhenti.
" Kita merespon baik pengerukan alur yang dilakukan saat ini. Tapi kita juga berharap ini benar-benar dilakukan dengan serius. Karena kalau alur ini tidak dilakukan dengan benar, dampaknya ke masyarakat Bengkulu. Harga komoditi di Bengkulu juga akan naik. Barang-barang yang keluar ke Bengkulu akan susah. Apalagi masyarakat Enggano semakin terisolir nantinya," pungkasnya. (Tri)