"Tafsir dari ayat tersebut berupa penekanan dan kepastian dari Allah, bahwa jika hamba-hamba-Nya bersyukur maka Allah akan terus menambah nikmat dan rezekinya, jangan ragu dengan hal itu," terang Ustadz Adi Hidayat.
Kunci agar rezeki terus bertambah dan diberkahi adalah sikap syukur, menjaga agar tidak meragukan ketetapan dan kekuasaan Allah.
Bagi hamba yang bersyukur atas semua nikmat yang diberikan, Allah akan terus menambahkannya.
Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa iman memiliki keterkaitan yang erat dengan rezeki, di mana iman dapat memberikan dampak dan manfaat terhadap rezeki seseorang.
Konsep ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Baqarah Ayat 172 yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah,".
"Cara bekerja insan beriman Allah gambarkan dalam Alquran, yakni berikhtiar dengan iman, bagi insan beriman, imannya sudah otomatis membimbingnya kepada yang halal," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Karenanya, bagi orang yang beriman, mustahil untuk mencari rezeki yang haram. Allah akan mendekatkan rezeki yang halal kepada hamba-Nya yang beriman sehingga mereka tidak akan merasa lelah dalam mencarinya.
Dalam mencari rezeki, yang seharusnya dipertimbangkan bukanlah rasa lelah, jarak, atau faktor lainnya, melainkan kehalalannya.
Langkah-langkah yang dapat diambil melibatkan konsultasi dengan ulama, mengeksplorasi bakat yang dimiliki, dan memohon kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Agar Semua Dosa Diampuni, Meninggal Masuk Surga, Ustadz Adi Hidayat: Amalkan Ini Sebelum Tidur
BACA JUGA:Cukup Lakukan Amalan Ini, Kata Ustadz Adi Hidayat, Bisa Cepat Dapat Kerja dan Rezeki Lancar
"Kalaupun sudah dapat pekerjaannya, iman itu akan membimbing kita untuk selalu menyikapi rezeki dengan asas manfaat, jadi yang Allah berikan adalah berkahnya," kata Ustadz Adi Hidayat.
Berkah dalam rezeki tidak tampak atau tergantung pada kuantitas atau jumlah yang diperoleh. Makna sejati dari berkah adalah keberlimpahan manfaat.
Ciri khas dari orang yang beriman adalah ketidaklelahan dalam mencari dan mendapatkan rezeki, serta Allah mengatur hawa nafsu orang tersebut.
"Akhirnya tidak sibuk memikirkan sesuatu, yang penting bermanfaat untuk dirinya dia dapatkan, contohnya kalau haus sederhananya minum kan, itulah asas manfaat, persoalannya ketika nafsu mengiringinya, tadinya air putih sudah cukup, ingin minta yang minum yang lain, kalau adanya iman membentengi diri dari nafsu yang berasal dari provokasi setan," demikian Ustadz Adi Hidayat.