Bengkulu Tanpa Zona Musim, Bisa Hujan Sepanjang Tahun

Selasa 24-01-2023,13:02 WIB
Reporter : Budi Sulaksono
Editor : Rajman Azhar

- Pengerukan/normalisasi sungai di Kelurahan Sungai Rupat

- Pengerukan saluran darinase di Kelurahan Kandang

- Pengerukan saluran drainase di Kelurahan Lempuing

- Perbaikan dan pembersihan saluran-saluran drainase yang ada di perumahan


Kepala BPBD Kota Will Hopi-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BPBD Kota Siaga

Menindaklanjuti potensi curah hujan dan angin kencang yang masih terus terjadi di tahun 2023 mendatang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu bersama stekholder lainnya seperti Basarnas, TNI Angkatan Laut, Polairud, Tagana, Dinas PUPR, Dinas Dankar dan pihak lainnya terus melakukan dan memperkuat kesiapsiagaan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Bengkulu, Will Hopi mengatakan kesiapsiagaan yang dimaksud yakni dengan memperkuat personel di lapangan dalam menghadapi setiap bencana alam yang terjadi. Terutama banjir yang masih menjadi momok yang kerap terjadi di Kota Bengkulu.

"Banjir yang kerap kali terjadi di Kota Bengkulu ini merupakan banjir kiriman dari daerah lainnya melalui beberapa sungai yang ada di kota. Oleh karena itu, beberapa antisipasi terus kita lakukan agar potensi banjir besar bisa terminimalisir," terangnya.

Ia juga mengatakan,  jika berkaca dari tahun 2021 dan 2022 terkait wilayah yang rawan banjir ini, pihaknya pun sudah melakukan pemetaan beberapa solusi konkret dalam menanggulangi bencana banjir tersebut.

"Di Kota Bengkulu ini setidaknya ada 5 kecamatan yang rawan banjir. Tetapi hanya dua kecamatan yang paling parah dan perlu menjadi perhatian khusus yakni Kecamatan Muara Bangkahulu dan Kecamatan Sungai Serut," jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya  sudah mempersiapkan beberapa perlengkapan bencana alam untuk selalu standby dan dalam kondisi siap digunakan sewaktu-waktu. Seperti perahu karet, tenda darurat, serta bahan-bahan logistik seperti makanan dan selimut.

"Terkait hal ini terus kita tambah dan dipersiapkan di tahun depan, karena memang penanganan banjir di kota ini memerlukan waktu yang cukup panjang agar banjir ini tidak lagi menjadi bencana tahunan," tuturnya.

Selain itu, Will Hopi juga menyebutkan, di tahun depan, pihaknya melalui Tim Unit Reaksi Cepat (URC) akan lebih meningkatkan patroli ke kawasan yang menjadi rawan banjir tersebut.

"Jika hujan nanti terjadi lebih dari satu hari, kita akan langsung melakukan evakuasi warga di lokasi tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi banjir kiriman dari kabupaten," ungkapnya.

Untuk itu, Will Hopi meminta agar ke depan perangkat daerah seperti camat, lurah maupun ketua RT untuk lebih sigap memberikan informasi ke pihaknya maupun instansi terkait lainnya jika air mulai mengalami kenaikkan. Harus lebih aktif memberikan informasi.

Kategori :