Selain curah hujan tinggi berpotensi terjadi di tahun 2023 mendatang, BMKG Fatmawati Bengkulu juga mengingatkan agar pemerintah daerah, kabupaten maupun kota serta masyarakat Bengkulu untuk mewaspadai fenomena badai La Nina. Bahkan potensi badai La Nina "Triple Dip" masih terjadi hingga tahun depan dan diprediksi melanda Bengkulu di pertengahan tahun.
Tri Widiarto menyebutkan, fenomena La Nina "triple-dip" ini memang berlangsung dalam rentang waktu tiga tahun beruntun yakni dari 2020 sampai 2023 yang mana hal ini menjadi ancaman bagi banyak negara di dunia, termasuk Bengkulu yang berimbas ke kabupaten maupun kota.
Tentunya akibat dari fenomena La Nina tersebut bisa meningkatkan curah hujan disuatu wilayah yang disertai dengan angin kencang ataupun badai yang kecepatannya bisa mencapai 40-45 km/jam.
"Ini juga yang menjadi salah satu faktor meningkatnya curah hujan di beberapa wilayah termasuk di Bengkulu dan terkhusus di Kota Bengkulu," terang Tri Widiarto, Desember (18/12/2022) lalu.
Ia menjelaskan, fenomena ini akan berpengaruh terhadap pola cuaca dan juga iklim di Indonesia. Salah satunya menyebabkan sebagian wilayah Indonesia mengalami musim hujan lebih awal. Seperti yang terjadi di Provinsi Jawa Barat, Tengah, Kalimantan, Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Bali.
La Nina sendiri adalah fenomena mendinginnya suhu permukaan laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur di bawah kondisi normalnya.
Di sisi lain, pendinginan SML di Samudera Pasifik tersebut diikuti oleh menghangatnya SML di perairan Indonesia sehingga menggiatkan pertumbuhan awan hujan dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia, dari pulau Sumatera hingga ke Papua.
Fenomena ini sudah dimulai pada pertengahan 2020 dan diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun 2022 dan kemungkinan pun akan berlanjut hingga awal tahun 2023 mendatang, sehingga dinamai "triple dip".
"Langkah-langkah konkret pencegahan bencana memamg sudah harus diatur sedemikian rupa agar bencana alam yang berpeluang terjadi di 2023 bisa teratasi secara maksimal agar tida menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materil," jelasnya.
Selain itu, ia pun berpesan agar pemerintah provinsi, kabupaten dan Kota Bengkulu bisa lebih siap dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang terjadi di tahun 2023 nanti.
"Tentu bencana banjir yang akan menjadi momok bagi masyarakat di Bengkulu ini. Seperti di kota maupun kabupaten yang menjadi langganan banjir," pungkasnya.
Grafis
Daerah Rawan Banjir di Kota Bengkulu
1. Kecamatan Muara Bangkahulu
- Kelurahan Bentiring
- Kelurahan Rawa Makmur