HONDA BANNER

Pengerukan Pulau Baai Masuk Tahap Uji Kapal, Nelayan Minta Percepat Proses

Pengerukan Pulau Baai Masuk Tahap Uji Kapal, Nelayan Minta Percepat Proses

Manager Komersial dan Kepatuhan Bisnis Pelindo Regional II Bengkulu, Doddy Setiawan, saat melaksanakan pemantauan pengerukan alur pelabuhan Pulau bai-(ist)-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Proses pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang sempat terhenti kini kembali dikebut dan menunjukkan progres positif. Hingga Minggu (13/04/2025), lebar alur telah mencapai 55–60 meter, dengan kedalaman yang diuji secara bertahap menggunakan berbagai jenis kapal.

Proyek pengerukan ini dilakukan oleh PT Sarana Pengerukan Utama (SPT) dengan mengerahkan dua unit excavator dan satu kapal keruk penyedot pasir (Nera). Hasil uji coba awal menggunakan kapal Pandu menunjukkan hasil menggembirakan dengan draft 1,2 meter dan lebar 4 meter.

“Hasil uji coba hari ini cukup positif. Tinggal memastikan kedalamannya agar kapal besar bisa lewat,” ujar S. Joko, General Manager PT Pelindo Regional II Bengkulu.

Tahap berikutnya akan diuji Senin (14/04/2025) menggunakan KM Pulau Tello yang memiliki draft 2,8 meter. Jika sukses, maka alur dinyatakan aman untuk kapal logistik dan kapal pengangkut BBM, termasuk ke Pulau Enggano.

BACA JUGA:Mengenal Fungsi Kelenjar Keringat di Tubuh! Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Sopir Tikam Teman Kencan di Pantai Panjang Bengkulu, Diduga Karena Masalah Bayaran

Pengerukan terakhir dilakukan pada 2022, setelah sebelumnya berlangsung di tahun 2008, 2012, 2016, dan 2018. Namun, pengerukan sempat dihentikan akibat temuan BPK terkait ketidaksesuaian pengeluaran negara dengan pendapatan yang diterima.

“BPK menemukan dana sudah keluar tapi feedback tidak ada. Karena itu sempat dihentikan,” jelas Doddy Setiawan, Manager Komersial Pelindo Bengkulu.

Wakil Ketua HNSI Bengkulu, Joni Ardiansyah, menyoroti dampak lambatnya pengerukan terhadap distribusi BBM subsidi untuk nelayan. Menurutnya, stok BBM saat ini hanya cukup untuk dua hingga tiga minggu.

“Kalau kapal BBM tidak bisa masuk, nelayan kesulitan dapat minyak. Jangan hanya Pelindo yang kerja, semua pihak harus turun tangan,” tegas Joni.

Saat ini, terdapat enam koperasi penampung BBM subsidi di Bengkulu yang masih aktif menyuplai kebutuhan nelayan.

Pelindo akan mendatangkan kapal keruk besar berkapasitas 2.700 m³/jam dalam 7–10 hari ke depan. Sambil menunggu, pengerukan dengan excavator dilakukan hampir 24 jam setiap hari.

Dengan kerja sama seluruh pihak, proyek pengerukan diharapkan selesai tepat waktu demi menjamin kelancaran aktivitas pelabuhan dan menyelamatkan pasokan BBM nelayan.(ang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: