HONDA BANNER

Sepi Pengunjung, Pedagang Pasar Minggu Bengkulu Mengeluh

Sepi Pengunjung, Pedagang Pasar Minggu Bengkulu Mengeluh

Pedagang Pasar Minggu Kota Bengkulu Sepi Pengunjung, Pedagang Mengeluh-Foto: Sissy Jelita -

BENGKULUEKSPERSS.COM - Pasar Minggu yang berlokasi di Jl. K.Z. Abidin No.03, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu, kini menghadapi penurunan jumlah pengunjung yang signifikan.

Pasar yang dulunya ramai dan menjadi pusat perbelanjaan utama kini semakin sepi, membuat banyak pedagang mengeluh karena berkurangnya pemasukan.  

Sejumlah pedagang bahkan memilih berhenti berjualan karena pendapatan mereka tidak cukup untuk membayar sewa lapak, sehingga banyak kios yang kosong dan terbengkalai.    

Novi (27), seorang karyawan toko baju di Pasar Minggu, mengungkapkan bahwa sepinya pengunjung tidak hanya terjadi di lantai bawah, tetapi juga di lantai atas pasar.

Sepinya pengunjung pasar Minggu ini lantaran pilihan berbelanja semakin banyak, seperti marketplace online.

"Terakhir kali ada yang membuka usaha di ruko lantai atas itu sekitar dua tahun lalu. Sekarang tidak ada lagi. Masyarakat lebih memilih belanja online karena lebih simpel dan efektif," kata Novi.

BACA JUGA:Tahun 2025, Pasar Minggu dan Pasar Barukoto Kota Bengkulu di Revitalisasi

BACA JUGA:Pemilik Ruko di Pasar Minggu Tak Patuhi GSP dan GSB, Dinas PUPR Kota Bengkulu Beri Peringatan

Selain itu, ia menjelaskan bahwa kondisi pasar yang semakin memburuk turut memengaruhi minat masyarakat untuk berbelanja secara langsung.  

"Dulu, Pasar Minggu ini ramai dan menjadi tujuan favorit warga. Tapi sekarang terlihat sepi dan bangunannya mulai terbengkalai," tambahnya.    

Menurut Novi, harga sewa ruko di Pasar Minggu mengalami penurunan drastis. Jika sebelumnya harga sewa mencapai Rp 10 juta per tahun, kini hanya sekitar Rp 5 juta.  

Namun, meskipun harga sewa sudah menurun, banyak ruko yang tetap kosong karena kondisi bangunan yang rusak serta kurangnya pengunjung.    

Para pedagang berharap pemerintah setempat segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini. Mereka menginginkan adanya upaya revitalisasi atau kebijakan lain yang bisa menghidupkan kembali Pasar Minggu agar mereka dapat berjualan dengan nyaman dan tetap bisa menghidupi keluarga.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: