Harga Gas Elpiji Mulai Dikeluhkannya , Pertamina: Beli di Pangkalan Resmi
Masyarakat keluhkan HET gas elpiji 3 Kg tinggi-foto: istimewa -
BENGKULUEKSPRESS.COM - Ketersediaan pasokan gas elpiji 3 Kg di masyarakat mulai dikeluhkan masyarakat. Terlebih, harganya yang tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditentukan.
Menyikapi hal itu, Pertamina Patra Niaga melalui Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menyampaikan himbauan pada pangkalan gas elpiji untuk tidak bermain-main dengan penjualan gas elpiji, khususnya 3 Kg.
"Pertamina terus mengimbau masyarakat untuk membeli elpiji 3 Kg di pangkalan resmi Pertamina yang terjamin harga dan kualitasnya," kata Tjahyo
Namun, terkait keluhan masyarakat mengenai harga dan ketersediaan adalah di level pengecer atau toko kelontong yang sudah berada di luar kewenangan Pertamina untuk melakukan pengawasan dan penertiban.
BACA JUGA:Program Prioritas Provinsi Bengkulu 2025: Infrastruktur, Kesehatan dan Pendidikan
BACA JUGA:Pertamina Siapkan Satgas Untuk Amankan Penyaluran BBM Selama Libur Nataru
Disisi lain, Pertamina dengan tegas telah menginstruksikan kepada seluruh agen dan pangkalan untuk dapat menyalurkan elpiji bersubsidi sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Pertamina tidak segan memberikan sanksi terhadap agen dan pangkalan yang terbukti menjual elpiji bersubsidi tidak sesuai aturan," sambungnya.
Untuk pembelian gas elpiji 3 Kg, hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata. Pengguna elpiji 3 Kg dapat memeriksa statusnya dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di sub penyalur/pangkalan resmi.
Selain itu Pertamina mencatat, untuk realisasi penyaluran elpiji 3 Kg di wilayah Bengkulu per tanggal 21 Januari 2025 sekitar 3.083 Metrik ton (MT).
PT Pertamina Patra Niaga Sumbagsel memastikan pasokan gas elpiji tersedia sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan.
" Kami juga mengajak masyarakat untuk dapat menggunakan elpiji sesuai peruntukannya, dimana elpiji 3 Kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu. Serta menggunakan elpiji non subsidi seperti Brightgas 5,5 Kg dan 12 Kg bagi masyarakat mampu dan pelaku usaha non mikro," pungkas Tjahyo. (Tri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: