Ketahui Penyebab Kenapa Ibu Pasca Melahirkan Mudah Mengalami Baby Blues

Ketahui Penyebab Kenapa Ibu Pasca Melahirkan Mudah Mengalami Baby Blues

Penyebab baby blues yang perlu diketahui -Pinterest: Mom Junction-

BACA JUGA:Ternyata Minuman Jenis Ini Bisa Membakar Lemak, Simak Penjelasan dr Zaidul Akbar Berikut

BACA JUGA:Sangat Bagus Untuk Kesehatan Tubuh, Inilah 8 Manfaat Menjadi Seorang Vegetarian

Riwayat Depresi atau Gangguan Kesehatan Mental

Ibu yang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan, lebih rentan mengalami baby blues setelah melahirkan.

Meskipun baby blues adalah kondisi yang berbeda dengan depresi pasca persalinan, ibu dengan riwayat gangguan mental mungkin lebih mudah terpengaruh oleh perubahan hormonal dan emosional yang terjadi setelah melahirkan. Kecemasan dan depresi yang mendalam bisa muncul jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik.

Perubahan Hubungan dengan Pasangan

Kehadiran bayi yang baru lahir dapat mengubah dinamika hubungan antara pasangan. Stres yang timbul akibat tanggung jawab baru, serta perubahan dalam waktu dan perhatian yang diberikan satu sama lain, dapat memengaruhi hubungan tersebut.

Perasaan tidak puas atau frustrasi dalam hubungan pasangan bisa menambah stres emosional ibu dan berkontribusi pada gejala baby blues.

BACA JUGA:Jarang Diketahui, Kenali 5 Manfaat Jahe Untuk Rambut

BACA JUGA:10 Ragam Manfaat Buah Pinang Untuk Kesehatan

Kurangnya Persiapan Mental untuk Menjadi Ibu

Banyak ibu baru yang tidak sepenuhnya siap secara mental menghadapi tantangan besar setelah melahirkan. Meskipun banyak yang mempersiapkan diri secara fisik dan praktis untuk merawat bayi, persiapan mental tentang bagaimana menangani tekanan, kelelahan, dan perubahan hidup yang besar sering kali diabaikan.

Ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ini dapat menyebabkan perasaan tertekan dan cemas, yang merupakan bagian dari baby blues.

Keterbatasan dalam Memberikan ASI (Air Susu Ibu)

Bagi beberapa ibu, memberikan ASI bisa menjadi tantangan. Masalah seperti produksi ASI yang tidak lancar, bayi yang kesulitan menyusui, atau perasaan gagal dalam menyusui dapat menambah stres emosional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: