Uang Palsu Beredar di Kota Bengkulu, Apotek Jadi Korban

Uang Palsu Beredar di Kota Bengkulu, Apotek Jadi Korban

Dwi Meita (27) saat dikonfirmasi terkait uang palsu yang dibelanjakan di Apotek DMA Medika-(foto: Anggi/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Peredaran uang palsu kembali terjadi di Kota Bengkulu. Kali ini, Apotek DMA Medika di Jl. WR Supratman, Kelurahan Kandang Limun, menjadi korbannya pada Minggu sore (27/10/2024). Kejadian tersebut diketahui setelah seorang kasir menemukan uang pecahan 50 ribu rupiah yang terkelupas saat menghitung hasil penjualan.

Kepala Apotek, Dwi Meita (27), menjelaskan bahwa uang tersebut baru disadari palsu saat proses perhitungan uang. "Kemarin sore waktu mau menghitung uang penjualan dan pas dipegang kenapa uangnya kasar dan pas dicek lebih detail lagi ternyata uang tersebut palsu," kata Meita, Senin (28/10/2024).

Menurut Meita, uang tersebut diduga berasal dari kertas biasa yang dicetak agar menyerupai uang asli, mengingat adanya bekas lem di antara lapisan uang. "Kayaknya itu di-print pakai kertas HVS dan direkatkan pakai lem karena pas dipegang uangnya tebal," tambahnya.

BACA JUGA:Tidak Kooperatif, 6 Terdakwa RSUD Mukomuko Dituntut 5 Tahun, 1 Dituntut 2 Tahun

BACA JUGA:Kejari Bengkulu Musnahkan Barang Bukti Narkoba Hingga Senjata Api

Meskipun aktivitas jual beli di apotek terekam oleh kamera CCTV, Meita mengaku kesulitan mengidentifikasi pelaku. "Ada CCTV, tapi saya tidak bisa menuduh siapa pelakunya karena yang belanja pakai uang 50 ribu itu banyak," ujarnya.

Sementara itu, Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol. Deddy Nata S.Ik, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kasus peredaran uang palsu ini. "Kami masih dalami dulu, karena dari video yang beredar uang palsu itu terkesan tidak rapi. Jadi kami akan lakukan penyelidikan dan memeriksa beberapa saksi terlebih dahulu," ungkap Kapolresta.

Polresta Bengkulu berencana meningkatkan penyelidikan untuk menanggulangi peredaran uang palsu di wilayah tersebut. "Dengan adanya kejadian ini kami akan terus dalami peredaran uang palsu yang ada," pungkasnya.(ang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: