Hindari Penggunaan Paylater Saat Belanja Hari Raya! Ini Dampaknya

 Hindari Penggunaan Paylater Saat Belanja Hari Raya! Ini Dampaknya

--

BENGKULUEKSPRESS.COM -  Momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia ialah Hari Raya Lebaran. Selain berkumpul dengan keluarga serta beribadah, kebanyakan orang memanfaatkan momen untuk beli baju baru.

Akan tetapi, belanja di Hari Raya bisa jadi sangat mahal dan bisa menambah beban keuangan mu. Pengeluaranmu jelang lebaran akan meningkat terlebih ada kenaikan harga bahan pangan. Kamu perlu mengantisipasi dan jangan menggunakan paylater di kemudian hari.

Juru bicara OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Sekar Putih Djarot menjelaskan bahwa paylater adalah sebuah istilah yang merujuk pada transaksi pembayaran atau jasa. Pada dasarnya paylater adalah layanan untuk menunda pembayaran atau berhutang yang wajib dilunasi di kemudian hari  Cairnya tunjangan hari raya (THR) tentu bisa menjadi pendorong bagi setiap masyarakat untuk meningkatkan pola konsumsi menjelang lebaran tiba.

Tidak dipungkiri bahwa, dengan adanya paylater Anda bisa berbelanja lebih banyak lagi di bulan ini melebihi kemampuan finansial Anda.

Ada beberapa kerugian yang wajib kamu waspadai terkait penggunaan paylater jelang lebaran:

1. Beban keuangan makin berat

Saat kamu menggunakan paylater, maka akan ada pengeluaran pasif yang muncul dan wajib kamu lunasi. Terlebih jika kamu sendiri sudah memiliki utang lain, seperti kredit pemilikan rumah (KPR), atau kredit lainnya? Bisa jadi, besaran utang kamu menjadi semakin berlebih dan hal ini berdampak besar ke beban finansial kamu.

Adapun jumlah cicilan utang yang ideal adalah maksimal 30% dari total pemasukan bulanan kamu. Lebih dari itu, tentu akan membuat kamu kesulitan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, menabung, hingga berinvestasi.

2. Kekayaan kamu akan berkurang

Ketahuilah bahwa idealnya seseorang memiliki nilai kekayaan bersih yang terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Adanya utang baru tentu akan mengurangi nilai dari kekayaan bersih. Nilai kekayaan bersih dilihat dari hasil pengurangan total aset dengan total utang yang belum terbayar. Makin besar utang yang kamu miliki, maka semakin mengecil pula nilai kekayaan kamu.

3. Makin jauh merdeka dari finansial

Dengan adanya penambahan utang, maka akan ada kewajiban baru yang harus kamu bayar. Oleh karena itu, semakin besar utang yang dimiliki akan menuntut seseorang untuk fokus melunasinya terlebih dulu. Ketika utang masih menjadi “prioritas” yang harus kamu selesaikan, maka semakin sulit pula bagi kamu untuk memiliki waktu merancang masa depan yang bebas finansial. (**)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: