130 Orang Warga Bengkulu Selatan Diserang DBD
Petugas P2P Dinkes BS saat menyemprotkan fogging di wilayah rentan DBD, Kota Manna, Minggu (24/7).-(foto: asrianto/bengkuluekspress.disway.id)-
KOTA MANNA, BENGKULUEKSPRESS.COM - Ratusan warga Bengkulu Selatan (BS) akhir -akhir ini dikabarkan semakin banyak yang terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Sejak satu pekan terakhir kasus DBD di BS mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sebelumnya tercatat hanya 82 orang warga BS yang kena DBD, namun dalam satu minggu bertambah 48 orang.
"Sampai saat ini warga BS terserang DBD sebanyak 130 orang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan BS, Didi Ruslan SKM MSi melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Budi Syahputra MKes.
BACA JUGA:Cinta Monyet, Siswi di Bengkulu Selatan Disetubuhi Pacar
Dikatakan Budi, warga BS yang terserang DBD ini menyebar di setiap kecamatan dalam wilayah BS. Dengan banyaknya warga yang terserang DBD ini, dirinya mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk terus menggalakan 3M yaitu, mengubur, menimbun dan menguras genangan air, serta menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan anti nyamuk seperti lotion atau kelambu dan lainnya.
"Faktor utama meningkatnya kasus DBD akhir-akhir ini karena banyaknya genangan air di sekitar pemukiman pada musim hujan seperti saat ini," ungkapnya sehingga memudahkan populasi nyamuk Aedes Agypti sebagai sumber penularan penyakit untuk berkembang biak," ujarnya.
BACA JUGA:Diajak ke Hotel, Gadis Bengkulu Disetubuhi, Pelaku Pemuda Benteng
Guna mengantisipasi agar warga yang terserang DBD tidak terus bertambah, Dinkes rutin menggelar fogging di sekitar lingkungan warga yang terserang DBD. Selain itu juga, Budi mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan gerakkan 3M.
Dijelaskan Budi, dengan banyaknya warga yang terserang DBD ini, sebelumnya Bupati BS, Gusnan Mulyadi SE MM beberapa waktu lalu sudah mengeluarkan surat edaran (SE) terkait Menjaga Kebersihan Lingkungan dan Gerakan 3M Untuk Mengatasi DBD. SE tersebut ditujukan kepada seluruh elemen masyarakat yang ada di BS.
"Bupati BS sudah mengeluarkan SE agar warga menerapkan 3M," bebernya.
Budi menambahkan, untuk mencegah penularan DBD ini, bukan hanya dengan Fogging atau pengasapan saja. Yang terpenting adanya dengan selalu melakukan 3M. Sebab dengan kebersihan lingkungan, maka sumber penyebab penyakit DBD yakni Aedes Agypti tidak akan bisa berkembang. Pasalnya nyamuk tersebut akan mudah berkembang pada lingkungan yang becek dan kotor.
"Masyarakat jangan hanya mengandalkan fogging, sebab kita hanya memiliki tiga petugas dan dua alat pengasapan fogging yang siaga dan siap diturunkan, jadi rutinlah melakukan 3M," tandas Budi. (369)
berita ini sudah terbit di koran bengkulu ekspress edisi 24 Juli 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: