Mukomuko Kekurangan Kader Jumantik
MUKOMUKO, bengkuluekspress.com – Jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko masih banyak kekurangan kader juru pemantau jentik (Jumantik). Padahal, kader tersebut sangat penting. ”Kader Jumantik penting, satu desa kami usulkan satu kader jumantik, khususnya desa yang endemik penularan penyakit DBD,” ungkap Sekretaris Dinkes Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo SKm.
Menurutnya, keberadaan kader jumantik sangat membantu Dinkes dalam menekan angka penderita penyakit DBD di daerah tersebut. Usulan kader jumantik, menyusul terjadinya peningkatan kasus DBD di daerah ini hingga mencapai sebanyak ratusan kasus. Pihaknya juga telah melakukan langkah, di antaranya gerakan promosi melalui media sosial dan mendorong masyarakat bergotong royong membersihkan lingkungan. “Gerakan promosi dan mengajak masyarakat gotong royong terus dilakukan, namun harus ada orang yang rutin melihat jentik nyamuk di lingkungan masyarakat. Untuk kader ini, baru ada kader di 17 Puskesmas, tetapi mereka ini bekerja secara suka rela. Hingga saat ini belum ada kader jumantik khusus,” bebernya.
Keterbatasan jumlah kader jumantik sukarela yang ada saat ini, belum mampu untuk mengamati jentik nyamuk di seluruh wilayah. Untuk itu, perlu adanya penambahan kader jumantik untuk setiap desa di daerah ini. Yang mengangkat kader jumantik adalah pemerintah desa setempat. Sedangkan dana untuk transportasi bagi kader jumantik, ia menyarankan, setiap desa menggunakan sebagian kecil dana desa (DD) untuk transportasi kader jumantik di wilayahnya masing-masing. “Pihaknya juga akan mengusulkan dana transportasi untuk kader jumantik sukarela di 17 Puskesmas yang ada di daerah ini,” ungkapnya. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: