KEBERADAAN sekitar 250 tenaga guru kontrak (TGK) di Kabupaten Kepahiang akan dilakukan evaluasi oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kepahiang. Hal ini mengingat kurangnya jam mengajar para guru PNS, lantaran tugasnya dibebankan kepada guru kontrak di sekolah-sekolah dalam kota Kepahiang.
\"Isu mengenai evaluasi para tenaga kontrak memang benar adanya. Hanya saja, dalam proses evaluasi ini kita akan melakukannya secara objektif,\" ujar Kadis Dikpora Kepahiang, Zamzami Zubir SE MM, kemarin.
Dikatakannya, bagi guru kontrak yang memenuhi kualifikasi yang dilakukan oleh pihaknya, maka pihaknya akan mempertahankannya. Hanya saja, untuk guru yang tidak memenuhi standar akan dilakukan pemutusan kontrak oleh pihaknya.
\"Evaluasi yang kita lakukan akan mendasar, mulai dari absen daftar kehadiran guru hingga rekomendasi dari kepala sekolah. Tentunya tenaga guru kontrak yang kita harapkan memiliki kemampuan paling tidak sama dengan tenaga guru lainnya,\" sampainya.
Menurutnya, dengan kondisi ini pihaknya menhimbau agar tenaga pendidik baik PNS maupun tenaga kontrak untuk lebih meningkatkan kinerja, terlebih dalam menghadapi ujian nasional yang sudah didepan mata.
\"Seperti kita ketahui, bahwa bulan depan siswa sudah dihadapkan dengan ujian dan ujian nasional, untuk itu kinerja guru agar lebih ditingkatkan,\" jelasnya.
Bupati Kepahiang, DR Ir Hidayatullah Sjahid MM juga menyampaikan, akan melakukan perampingan tenaga kontrak di lingkungan Pemkab Kepahiang. Salah satu tujuanya untuk efisiensi anggaran.
\"Memang tenaga kontrak akan kita rampingkan, tapi bagi tenaga kontrak yang tidak strategis dan hanya memberatkan APBD saja. Kalau untuk tenaga pengajar, petugas kebersihan mungkin kita lakukan dengan objektif untuk menghemat anggaran yang akan dialokasikan ke BPJS bagi warga tidak mampu,\" ujar Bupati.(505)