BENGKULUEKSPRES.COM – Pemerintah Kota Bengkulu di bawah kepemimpinan Wali Kota Dedy Wahyudi berkomitmen menata ulang wajah pasar tradisional. Tahun ini, Pemkot mengalokasikan anggaran sebesar Rp7,6 miliar untuk merevitalisasi Pasar Barukoto I dan II.
Rincian anggaran tersebut meliputi Rp2,8 miliar untuk Pasar Barukoto I dan Rp4,8 miliar untuk Pasar Barukoto II. Proyek ini menjadi bagian dari program 100 Hari Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
“Revitalisasi Pasar Barukoto ini kita rancang agar lebih bersih, terang, dan tertata. Area parkir juga akan diperluas agar masyarakat merasa nyaman berbelanja di pasar,” ungkap Dedy Wahyudi, Senin (14/4/2025).
Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya menghidupkan kembali kawasan Kota Lama Bengkulu, termasuk Kampung Cina, Benteng Marlborough, dan Mess Pemda yang rencananya akan dijadikan Kantor Wali Kota.
BACA JUGA:17 Mahasiswa Filipina Belajar Pelayanan Kesehatan di RSHD Kota Bengkulu
“Kami percaya, jika Pasar Barukoto direvitalisasi dan kantor wali kota dipindahkan ke Mess Pemda, maka kawasan Kota Lama akan hidup kembali. Aktivitas ekonomi masyarakat pasti ikut berkembang,” jelas Dedy.
Ia menambahkan, revitalisasi pasar dilakukan secara bertahap. Setelah Barukoto, renovasi akan dilanjutkan ke Pasar Minggu dan Pasar Panorama.
“Kami mohon masyarakat bersabar. Semua dilakukan secara bertahap,” tambahnya.
Wali Kota Dedy Wahyudi bersama Wawali Ronny Tobing terus menargetkan Kota Bengkulu sebagai kota yang bersih, tertata, dan memiliki pasar rakyat yang nyaman serta modern. Transformasi pasar menjadi elemen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Pasar adalah pusat ekonomi rakyat. Jika nyaman dan bersih, maka perputaran ekonomi masyarakat akan ikut meningkat,” pungkas Dedy.(imn)