Media dan Humas Harus Sinergi

Media dan Humas Harus Sinergi

\"PicsArt_1450356911022\" BENGKULU, BE - Kurangnya keharmonisan hubungan kemitraan antara Pejabat Pemerintah Kota dengan insan Pers yang ada di Kota Bengkulu, menjadi kegelisahan tersendiri bagi Pemerintah Kota. Seperti hal, seringnya muncul di media massa pemberitaan-pemberitaan negatif yang menyudutkan Pemerintah. Untuk mempertegas hubungan kemitraan itu Pemerintah Kota Bengkulu menggelar Seminar Diseminasi Informasi Kebijakan Pembangunan Daerah, dengan mengundang seluruh insan Pers baik yang berada di media cetak, elektonik, radio maupun televisi. Seminar yang bertema Optimalisasi Penyebarluasan Informasi Pembangunan dan Kegiatan Pemerintah Melalui Revitalisasi Pola Kemitraan Humas dan Media Massa itu, digelar di Hotel Nala Sea Side, di Pantai Panjang Kota Bengkulu, pada Kamis (17/12) kemarin. \"Jadi kita berharap kegiatan ini nanti bisa mempertegas secara fungsional hubungan kemitraan itu seperti apa. Jadi jangan sampai media itu menjadi hubungan kemitraan Pemerintah Kota, tetapi citra dan reputasi yang di kembangkan dalam hal menginformasikan pembangunan justru negatif,\" kata Dr. H. Salahuddin yahya, M.Si, Kabag Humas Pemerintah Kota, kepada BE kemarin. Dalam Seminar itu sendiri, Pemkot menghadirkan 3 orang narasumber yang memiliki wawasan dan pemikiran yang sangat bagus untuk kemajuan Kota Bengkulu, seperti Ketua PWI Cabang Bengkulu Sukatno, M.Si,   menyampaikan materi mengenai Membangun Kesetaraan Dalam Negosiasi Kemitraan Pemerintah Daerah dan Media Massa, dan Drs. Azhar Marwan, M.Si, Dosen Fisip Universitas Bengkulu, yang akan menyampaikan materi mengenai peran Media Massa Dalam Meningkatkan Partisipasi Pembangunan Masyarakat Kelas Menengah Perkotaan. Kemudian Yudi Wahyudi, Auditor Madya Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang mewakili Kepala BPKP Kota Bengkulu, yang akan menyampaikan materi mengenai Pembiayaan Media Kemitraan Dan Tatacara Pembuatan SPJ Berbasis Akrual. Kegiatan yang pertama kali digelar Pemkot ini juga berlangsung menarik, selain kerap terjadinya perdebatan yang alot antara tamu undangan dengan narasumber, saat melakukan sesi tanya jawab dan tamu undangan pun sering melayangkan kritikan yang di tujukan kepada narasumber Pemkot. Meskipun begitu, tak jarang juga tamu undangan memberikan tepuk tangan mereka untuk narasumber tersebut setelah menjawab pertanyaan dari tamu undangan. Selain itu, Salahuddin juga menjelaskan, digelarnya seminar tersebut disebabkan karena kinerja media itu sendiri yang dianggap Pemkot belum memberikan kontribusi yang maksimal terhadap penyebarluasan informasi. \"Berdasarkan monitoring kami, ada beberapa media yang tidak memberikan kontribusi yang maksimal untuk penyebarluasan informasi,\" ujarnya. Lanjut Salahuddin, oleh karena itu nantinya Pemkot akan melakukan pengurutan skala prioritas Media apa yang paling banyak memberikan kontribusi terhadap penyebarluasan informasi dan Media mana yang berhak mendapatkan dana publikasi dari Pemkot Bengkulu. \"Seandainya dana hanya dapat mengcover 20 media. Maka Media berikutnya mohon maaf terpaksa tidak dapat bermitra pada tahun 2016,\" ujarnya. Sedangkan, Sukatno, Ketua PWI Provinsi Bengkulu mengapresiasi kegiatan yang digelar Pemkot itu, sebab kegiatan tersebut dapat menjembatani masalah antara insan Pers dan Pemerintah Kota Bengkulu yang selama ini dianggap berjalan sendiri-sendiri dan tidak pernah punya banyak waktu untuk bertemu. \"Lebih sering kegiatan ini dibuat, akan lebih bagus untuk memperbaiki sumbatan-sumbatan komunikasi yang terjadi selama ini,\" ungkapnya. (cw6)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: