Kemarau Mulai Mengancam

Kemarau Mulai Mengancam

BENGKULU, BE - Sejak memasuki bulan puasa, tepatnya pertengahan Juni lalu, Bengkulu sudah mulai jarang hujan. Bahkan pada bulan Juli ini hujan hanya pernah turun pada perayaan Hari Raya Idul Fitri atau sekitar tanggal 17-18 Juli lalu. Selanjutnya sampai kemarin (30/7) Bengkulu hujan pun tak kunjung datang. Akibat kemarau ini, sejumlah daerah sudah mulai kekeringan. Tidak hanya kekurangan air untuk kebutuhan sehari-hari, areal persawahan pun sudah banyak yang terbengkalai karena airnya tidak mencukupi. Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah MPd mengatakan, memang musim kemarau sudah tiba dan masyarakat mulai merasakan dampak dari kemarau tersebut. Untuk mengatasinya, ia akan berkoordinasi dengan beberapa Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dan pemangku kepentingan dalam waktu dekat ini. “Saya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk meminimalisir dampak dari kemarau ini,” kata Junaidi saatkonferensi pers di Bandara Fatmawati, kemarin (30/7). Gubernur secepatnya akan berkoordinasi dengan Dinas Perkebunan, Pertanian dan dinas lainnya untuk membuat kebijakan dan mengambil langkah-langkah strategis. “Saya akan panggil SKPD yang terkait untuk merumuskan kebijakan berikutnya,” jelas Junaidi. Sebelumnya, petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu memperkirakan kemarau berpotensi melanda wilayah Bengkulu hingga pertengahan Oktober mendatang. Untuk itu, masyarakat diminta untuk melakukan persiapan yang diperlukan. \"Untuk sawah tadah hujan diperkirakan sulit memenuhi kebutuhan air,\" kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Sudiyanto. Menurutnya, ada dua daerah yang paling parah mengalami musim kering. Yakni Kabupaten Lebong yang berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Kabupaten Kepahiang yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan.  “Dua daerah ini diprediksi akan terdampak akibat musim kering,” jelasnya. Musim kering di dua wilayah ini dipengaruhi oleh wilayah sekitar yang dilanda kemarau cukup parah, yakni Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.  \"Musim kemarau ini dipengaruhi oleh elnino, suhu muka air laut agak dingin. Tapi masih tergolong elnino lemah.  Artinya, beberapa wilayah di Bengkulu masih berpotensi dilanda hujan meski intensitasnya ringan,\" papar Sudiyanto. Untuk di Kota Bengkulu sendiri dilanda hujan dengan intensitas ringan pada pekan kedua Juli 2015 lalu, namun dalam dua atau tiga hari ke depan  wilayah Kota Bengkulu juga masih berpotensi hujan. Hanya saja intensitasnya ringan, hanya cukup untuk menyiram debu.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: