Jika Lebaran Beda, Saling Menghormati

Jika Lebaran Beda, Saling Menghormati

BENGKULU, BE - Meski Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin telah mengeluarkan fatwa bahwa lebaran Idul Fitri tahun ini akan jatuh pada Jumat, 17 Juli besok, sedang pemerintah belum memutuskan apapun karena masih menunggu hasil rukyatul hilal atau meneropong bulan yang baru akan dilaksanakan Kamis sore, 16 Juli besok. Namun demikian, Muhammadiyah memprediksi kemungkinan lebaran kali ini akan berbeda  dengan yang ditetapkan pemerintah, karena pada Kamis sore tersebut hilal baru 3 derajat lebih. \"Bisa jadi berbeda bisa juga serentak antara warga Muhammadiyah dengan pemerintah. Tapi kemungkinan berbedanya sangat kecil, karena pada pada tanggal 17 Juli itu ketingian hilal sudah diatas 3 derajat, sedangkan hilal baru bisa dilihat dengan ketinggian diatas 5 derajat,\" kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Muhammadiyah Bengkulu, H Syukran Zainul. Jika terjadi perbedaan, ia pun meminta kepada semua warga Muhammadiyah dan masyarakat umum lainnya untuk saling menghargai, karena di tingkat pusat dipastikan tidak terjadi perpecahan karena pemerintah dan beberapa organsasi Islam lainnya sudah menyadari bahwa dalam menentukan awal bulan Muhammadiyah menggunakan hitung-hitungan ilmu falaq, sedangkan pemerintah menggunakan sistem wujudul hilal atau melihat keberadaan bulan sabit. \"Kami tidak menganjurkan warga Muhammadiyah mengecam umat Islam lainnya yang masih melaksanakan ibadah puasa pada tanggal 17 Juli tersebut dengan mengatakan puasanya haram, karena masih berpuasa pada tanggal 1 Syawal, melainkan kami meminta untuk saling hormat-menghormati sehingga tidak terjadi perpecahan atau gesekan antar sesama Islam,\" paparnya. Sementara itu, Asisten III Setda Provinsi Bengkulu, Ir Drs H Sudoto MPd mengungkapkan, secara kelembagaan Pemerintah Provinsi Bengkulu melaksanakan salat Ied menunggu keputusan pemerintah pusat melalui Menteri Agama.  Sebab, Pemerintah Provinsi Bengkulu merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat, sehingga setiap kebijakan yang diambil pemerintah pusat direalisasikan melalui pemerintah provinsi. \"Kalau secara kelembagaan kita mengikuti pemerintah pusat. Jika Menteri Agama memutuskan lebaran tanggal 18 Juli, ya kita akan melaksanakan salat ied tanggal 18 itu. Tapi secara individu atau perseorangan PNS diserahkan sepenuhnya kepada yang bersangkutan,\" ujarnya. Jika terjadi perbedaan, Sudoto juga mengimbau kepada masyarakat se Provinsi Bengkulu untuk  saling menghargai, apalagi perbedaan lebaran bukan kali ini saja, melainkan sudah terjadi beberapa kali sebelumnya. \"Berbeda itu biasa, jangan dianggap ada kelompok yang salah dan ada pula yang benar. Semunya benar, karena semuanya memiliki cara atau metode penghitungan masing-masing,\" tutupnya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: