37 Warga Terserang DBD
MUKOMUKO, BE – Kasus DBD menyerang masyarakat di Kabupaten Mukomuko, awal Januari hingga 9 Desember 2014 mencapai 37 kasus dan dinyatakan positif. Angka tersebut mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Jika dibandingkan dengan kasus Tahun 2013 lalu sebanyak 21 kasus. “ Ya, hingga hari ini (kemarin), sebanyak 37 kasus DBD menyerang masyarakat di Kabupaten Mukomuko,” aku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, Edi Rusdy MKes melalui Sekretaris, Syafriadi MKes ddampingi staf bidang pengelola program DBD dan Malaria, Ruly Herlindo dikonfirmasi Bengkulu Ekspress, kemarin. Puluhan kasus DBD itu tersebar disejumlah kecamatan. Yakni, Kota Mukomuko, Lubuk Pinang, XIV Koto, Penarik, Air Dikit, Teramang Jaya, Pondok Suguh dan Sungai Rumbai. “ Kasus paling tinggi di kecamatan Kota,” ujarnya. Dari puluhan kasus itu, satu orang meninggal dunia pada awal Januari 2014 lalu. Mayoritas warga yang diserang DBD adalah usia dibawah 14 tahun. “ Mulai dari balita hingga dewasa. Yang mendominasi adalah umur dibawah 14 tahun,” bebernya. Meningkatnya kasus DBD, dikarenakan cuaca ekstrim, rumah dan lingkungan masyarakat sekitar tidak bersih. Sehingga dengan mudahnya nyamuk bersarang dan bertelur ditempat yang lembab. Saat hujan nyamuk dengan mudah untuk bertelur dan pada cuaca panas menetas. Puluhan kasus DBD itu dilakukan pertolongan awal di Puskesmas setempat dan dirujuk ke RSUD Mukomuko, untuk mendapatkan perawatana yang intensif. “ Dari puluhan kasus itu mayoritas sudah sehat. Beberapa pasien masih dirawat, khususnya yang baru beberapa waktu lalu terserang DBD,” ujarnya. Puluhan titik warga yang terserang DBD. Jajaran Dinas Kesehatan, telah melakukan penyelidikan efidmiologi yang kemudian dilakukan fogging. Mulai dari kediaman warga yang terserang DBD hingga radius 100 meter. Baik itu dilakukan pengasapan di dalam rumah maupun dilingkungan sekitar. Kendati demikian, lanjut Syafriadi, fogging yang dilakukan belum sangat efisien. Karena, hanya mampu membunuh nyamuk dewasa. Yang lebih efisien adalah supaya masyarakat melakukan kebersihan secara rutiin. Sehingga sarang jentik nyamuk dapat dimusnahkan. Seperti rutin membersihkan bak mandi, menggubur barang – barang yang menampung air dan lainnnya. Jentik nyamuk berkembang di tempat – tempat yang lembab. “ Kita harapkan Kades / Lurah bersama warganya rutin melakukan kebersihan. Supaya masyarakat terhindar dari berbagai macam penyakit, termasuk DBD yang merupakan penyakit yang mematikan tersebut,” ingatnya. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: