Dewan Minta Dinas Dikbud Dievaluasi

Dewan Minta  Dinas Dikbud Dievaluasi

BENTENG, BE - Ketua  Komisi I DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Iksan Fajri, SSos meminta kepada Bupati Benteng, H Ferry Ramli SH MH untuk mengevaluasi kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Benteng. Pasalnya, persoalan di dunia pendidikan di Bumi Maroba Kite Maju ini terus bergejolak dan bermasalah. Seperti. hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA yang anjlok. Ditambah lagi proses gejolak di SMAN 5 dan SMAN 4 di Desa Pagar Jati. \"Kita minta bupati untuk mengevaluasi kinerja dari Dinas Dikbud tersebut, agar dunia pendidikan di Benteng akan menjadi  lebih  baik,\" pintanya. Menurut Iksan, jika sistem pendidikan di Dinas Dikbud itu sudah berjalan dengan baik maka proses dunia pendidikan di Benteng dijamin akan lebih baik. Disamping itu, perlu dilakukan rotasi atau mutasi terhadap kepala sekolah dan guru. Sebab, ada kepsek yang belum berhasil sebaik diganti dengan baru untuk melihat kemajuan disuatu sekolah. Namun, hingga saat ini proses mutasi yang sudah didengung sejak dulu belum juga dilakukan. \"Jika mutasi dan rotasi kepsek dan guru dianggap penting kenapa tidak dilakukan,\" kata Iksan. Dijelaskannya, dengan sekolah - sekolah di Benteng ini terus begejolak maka secara otomatis akan berdampak terhadap mutu pendidikan disuatu sekolah. Soalnya, anak - anak didiknya menjadi terbengkalai dan tidak mendapatkan pengajaran secara baik. Dengan demikian, membuat mutu siswa dalam mendapat pelajaran juga akan berdampak buruk. \"Kita kwatir akibat dari sering gejolak ini maka berdampak terhadap siswa yang menjadi telantar,\" jelasnya. Sementara itu, Kabid Dikmen Dinas Dikbud Benteng, Darpin Bustami SPd mengatakan, terkait aksi gejolak di SMAN 5 dan SMAN 4 Benteng itu, sudah dijadikan catatan hitam bagi pihaknya untuk mengevaluasi dan mengambil tindakan sanksi yang akan dijatuhkan. Seperti akan dicopot dan diganti yang baru. Namun, hal itu membutuhkan proses waktu yang tidak segampang membalikan telapak tangan. \"Kepala SMAN 4 dan 5 ini sudah kita masukan kedalam daftar hitam,\" terangnya. (111)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: