Siswi Transaksi Seks Berhak Sekolah

Siswi Transaksi Seks Berhak Sekolah

RATU SAMBAN, BE-  Tertangkapnya siswi diduga masih duduk dibangku Sekolah Menegah Pertama (SMP)  dan diduga telah berani melakukan transaksi menjadi Pekerja Seks Komerisl (PSK) dan siswi yang membolos sekolah, sangat mengagetkan sejumlah kalangan. Karena hal itu sangat bertolak belakang dengan program pemerintah kota Bengkulu, yang tengah menggalakkan program 8 tekad pembangunan bidang religius. Meskipun begitu Pemkot belum mau memberikan sikap tegas terhadap  pelajar tersebut. Pemkot tetap mombolehkan dan memberikan hak pada siswi tersebut untuk tetap sekolah. Walikota H Helmi Hasan SE saat dikonfirmasi BE kemarin memberikan responnya atas masalah tersebut. Hanya saja dirinya tidak bisa gegabah dalam mengambil sikap untuk memberiksan sanksi pada siswi tersebut. \"Kita tidak bisa menyalahkan persoalan ini kepada siapapun dan membebankannya kepada sekolah. Karena persoalan ini konferenhensif, tidak bisa menuding apakah itu kesalahan sekolah, pemerintah,\" kata Walikota usai peletakan batu pertama pembangunan Mushola di SDN 42, kemarin. Menurut Helmi, terjerumusnya pelajar hingga mereka mau menjadi pelayan seks komersil  dipengaruhi  banyak faktor.  Oleh karena itu  untuk  menyelesaikan persoalan itu juga perlu dilihat secara komprehensif. Walikota menuturkan, untuk mengeluarkan pelajar tersebut dari sekolah,  perlu pertimbangan dari berbagai pihak. \'\'Saya menyerahkan persoalan ini ke Dikbud dan  kepada  komite, pengawas, untuk mengetahui  sebenarnya persoalan ini,\'\' tandas Walikota. Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan  dan Kebudayaan kota Bengkulu, Drs Gianto , menuturkan  tertangkapnya pelajar  oleh satuan polisi pamong praja dan diduga melakukan tindakan amoral itu, menjadi musibah bagi semua pihak. Bukan hanya bagi orang tua siswi tersebut Namun juga musibah besar bagi dunia pendidikan. Dikbud, katanya  akan mendalami apa yang menyebabkan siswi tersebut rela melakukan tindakan tercela tersebut. Dengan melakukan pendekatan pada orang tuanya. \"Kita masih mendalami  kenapa  dia terjerumus,\" katanya. Menurut Gianto pelajar tersebut, hanya diberikan pembinaan, dan diberikan tetap berhak untuk mendapatkan pendidikan. Terlebih   yang bersangkutan saat ini masih duduk dibangku kelas 9. Ketua Musyawarah kerja Kepala Sekolah  (MKKS)  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Edi Humam sangat geram mendengar  ada pelajar yang  kembali tertangkap  oleh satuan polisi pamong praja karena kedapatan membolos, dan ada yang diduga menjadi PSK. Ia meminta aparat untuk menangkap mereka dan menahan kendaraan yang dikenakanya, sebagai tindakan   pemberian jera. \" Tindakan pelajar bolos itu sudah jadi kebiasaan bagi sekolah yang dekat kawasan wisata, dan terbanyak  pelajar-pelajar asal SMK, \" bebernya. Membolos, sepertinya sudah menjadi kebiasaan bagi para pelajar terlebih sekolah kejuruan, mereka ini kerap menggunakan kendaraan, nongkrong disuatu tempat wisata dan lokasi yang dianggap nyaman. Padahal tindakan yang dilakukan selain merugikan  diri sendiri karena tidak mengikuti jam pelajaran, juga dapat menganggu  orang lain, terlebih mereka ini  kerap menggunakan kendaraan tanpa disertai perlengkapan  keamanan seperti helm. Fatalnya lagi, mereka ini memarkir sembarangan. Untuk itu, MKKS SMK telah lama melakukan koordinasi dengan Dikbud, dan aparat keamanan untuk dapat menangkap  pelajar  dilokasi dan menahan sejumlah kendaraan yang digunakan.  Sebenarnya, tambah Edi pola pemanggilan orang tua untuk mengetahui aktifitas anaknya diluar sekolah kerap dilakukan, tapi cenderung tidak diindahkan  si pelajar, justru terkesan terabaikan, untuk itu perlu koordinasi dengan kerjasama antara orang tua, sekolah dan pihak aparat, agar membuat mereka ini jera, tandasnya Ketua Musyawarah kerja Kepala Sekolah  (MKKS)  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Edi Humam sangat geram mendengar  ada pelajar yang  kembali tertangkap  oleh satuan polisi pamong praja karena kedapatan membolos, bahkan ada yang diduga menjual diri. Ia meminta aparat untuk menangkap mereka dan menahan kendaraan yang dipakainya untuk memberikan efek jera. \"Tindakan pelajar bolos itu sudah jadi kebiasaan bagi sekolah yang dekat kawasan wisata \" bebernya. Membolos, sepertinya sudah menjadi kebiasaan bagi para pelajar. Mereka ini kerap menggunakan kendaraan, nongkrong disuatu tempat wisata dan lokasi yang dianggap nyaman. Padahal tindakan yang dilakukan selain merugikan  diri sendiri karena tidak mengikuti jam pelajaran, juga dapat menganggu orang lain,  Sebenarnya, tambah Edi pola pemanggilan orang tua untuk mengetahui aktifitas anaknya diluar sekolah kerap dilakukan, tapi cenderung tidak diindahkan  si pelajar. Untuk itu perlu koordinasi dengan kerjasama antara orang tua, sekolah dan pihak aparat, agar membuat mereka ini jera, tandasnya. Seperti ada pelajar SMK yang kedapatan  Satpol membolos pada jam belajar di kawasan Pantai Panjang. Selain itu ada juga RJ (16) salah seorang siswi SMP di Kota Bengkulu ditangkap oleh warga saat berada di hotel di Jalan Jenggalu 1 RT 8 Kelurahan Lingkar Barat Kota Bengkulu sekitar pukul 15.00 WIB Rabu (15/1).Warga curiga melihat RJ dibonceng JA memasuki salah satu hotel di kawasan tersebut, RJ mengenakan seragam siswi SMP dengan atasan batik dan rok layaknya siswi SMP. Saat itu keduanya masuk kamar hotel, warga beramai-ramai mendobrak hotel tersebut. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: