Penambangan Emas Ancam Abrasi
IPUH, BE – Puluhan kepala keluarga di wilayah Kecamatan Ipuh masih melakukan aktivitas penambangan emas di sepanjang pinggir perairan Ipuh dan sekitarnya. Jika tidak segera dilakukan pencegahan, dikhawatirkan bakal mengancam abrasi. Pasalnya penggalian emas tersebut berada di belakang rumah pemukiman warga tepatnya di wilayah Desa Retak Ilir dan Pasar Ipuh. “ Kami sudah berusaha menyampaikan kepada warga supaya tidak lagi melakukan penggalian walaupun hanya menggunakan alat manual namun hal itu tidak diindahkan,” ujar Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Kecamatan Ipuh, Zulfikar alias Ujang kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (8/9). Puluhan warga yang mencari emas itu, lanjut Zulfikar mayoritas adalah warga yang tidak punya mata pencarian. Seperti ada warga yang sudah tidak lagi bekerja di perusahaan dan ada juga warga yang cacat. Untuk menghindari hal – hal yang tak diinginkan, seperti ancaman abrasi dan banyak pohon yang tumbang akibat penggalian di sepanjang pantai tersebut, pemerintah daerah melalui Lingkunggan Hidup dan Dinas Kelautan dan Perikanan harus turun kelokasi. Tujuannya selain melihat langsung kondisi dan dampak di lapangan juga harus ada solusi bagi puluhan warga yang mencari emas tersebut. “ Saya yakin jika pemerintah ada solusi seperti memberikan pekerjaan lainnya maka puluhan warga yang mencari emas itu bisa dihentikan,” katanya. Ditambahkan Ujang pendapatan warga perharinya bisa mencapai Rp 100 hingga 150 ribu/ hari. “ Biasanya warga yang mencari emas itu minimal berdua. Yang satu melakukan penggalian dan satu lagi mencari emas tersebut dengan cara menggunakan ayakan dan alat manual lainnya,” tutupnya. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: