Komisi IV Bantah Coret Dana Tabot

Komisi IV Bantah Coret Dana Tabot

\"RIO-KKTBENGKULU, BE - Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Syafrianto Daud, SSos, membantah pihaknya moncoret dana tabot pada pembahasan APBD Perubahan 2013 lalu.  Pihaknya justru sangat mendukung kegiatan tabot, yang selama ini digelar setiap tahun. \"Komisi IV mencoret bantuan untuk tabot, itu tidak benar. Komisi IV tidak berani menyetujui ajuan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Provinsi lantaran dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) hanya disebutkan bantuan untuk Kerukunan Keluarga Tabot (KKT),\" tegas Syafrianto, yang mengaku akan mencalonkan diri menjadi Bupati Bengkulu Utara ini. Dia mengatakan, tanpa ada rincian kegunaan anggaran, pihaknya tidak berani berspekulasi untuk menyetujui. Sebab hal tersebut melanggar Permendagri. Komisi IV telah memberikan catatan kepada Kepala Disbudpar, agar bantuan dana hibah dikoordinasi dengan Biro Keuangan. \"Dana bantuan untuk KKT dimasukkan dalam pos hibah,\" terangnya. Dia mengatakan, Komisi IV bertemu lagi dengan KKT  pada Senin (9/9) mendatang. \"Senin ini saya disposisi bertemu dengan KKT. Semuanya akan dijelaskan,\" tambahnya. Di sisi lain, kemarin,  Ketua KKT, Ir. Syafril Syahbuddin bersama 50 anggotanya mendatangi gedung DPRD Provinsi, untuk bertemu dan meminta penjelasan terkait tidak dianggarkannya dana Tabot 2013. Tanpa dikomandoi, rombongan KKT langsung menerobos masuk ke ruang Sekretaris Dewan, Sofwin Syaiful, SH. Di sana rombongan bertemu langsung Sofwin dan didampingi Ketua Komisi I DPRD Provinsi, Edhi Ismawan R, MM. \"Kami ingin bertemu dengan Ketua Komisi IV,\" kata Syafril. Ditambahkan, Ketua Yayasan 10 Muharam, Robby Baheramsyah menegaskan kedatangan mereka karena  menganggap Komisi IV telah melecehkan budaya tabot. \"Jangan sampai luka KKT ini semakin membara yang akhirnya berujung anarkis. Yang hidupkan bara ini Komisi IV, jadi mereka yang harus padamkan,\" tandasnya. Usai mendatangi DPRD Provinsi, Syafril menggelar pertemuan tertutup dengan Gubernur H. Junaidi Hamsyah, S.Ag, M.Pd di gedung daerah. Pertemuan tersebut difasilitasi oleh tokoh KKT Bengkulu yang juga mantan Sekda Kota, Arifin Daud. Syafril menjelaskan, pertemuannya dengan Gubernur sedikit melegakan. Karena Gubernur akan mencarikan jalan keluar kekurangan dana bagi penyelenggaraan tabot. Kalau pun gagal, Junaidi berjanji pembahasan anggaran bantuan tabot untuk tahun depan, dibahas lebih awal. \"Dengan Pemprov kami tidak ada masalah. Perhatian Gubernur Junaidi untuk melestarikan budaya tabot sudah cukup besar. Apalagi tadi Gubernur mengakui bahwa hanya tabot yang bisa dibawa ke nasional,\" ungkapnya. Gubernur H Junaidi Hamsyah Sag MPd menjelaskan, munculnya masalah tabot lantaran terjadi miss  komunikasi. Ia menegaskan bahwa anggaran untuk tabot sudah dianggarkan pada APBD  2013 sebesar Rp 200 juta pada anggarannya Disbudpar. Pada APBD Perubahan kemarin merupakan pengajuan tambahan. \"Tidak perlu ada gejolak, masalahnya sudah selesai,\" kata Junaidi. Kepala Disbudpar Provinsi, Hasanuddin menambahkan, kebutuhan KKT dari bantuan Provinsi sebesar Rp 400 juta. Setelah dianggarkan pada APBD 2013 sebesar Rp 200 juta, KKT kembali mengajukan tambahan dana melalui Disparbud pada perubahan APBD 2013 sebesar Rp 200 juta. Saat ini menurut Hasanuddin, pihaknya masih berusaha mencari kekurangan dana yang dibutuhkan KKT. \"Kita cari bagaimana caranya. Soal besarannya, akan kita maksimalkan. Yang  penting penyelenggaraan tabot tahun 2013 sukses,\" jelasnya. (100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: