Kasus HIV di Bengkulu Meningkat, Kota Bengkulu Catat Jumlah Tertinggi

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Ruslian-foto: tri yulianti-
BENGKULU EKSPRESS.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat sebanyak 55 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) ditemukan di wilayah Bengkulu sepanjang tahun 2025. Dari jumlah tersebut, Kota Bengkulu menjadi penyumbang tertinggi dengan 35 kasus.
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, H. Moh. Redhwan Arif, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Ruslian, menjelaskan bahwa peningkatan kasus HIV di daerah ini perlu menjadi perhatian serius, mengingat sebagian besar penyebabnya berkaitan dengan perilaku berisiko tinggi seperti seks bebas dan penggunaan narkoba suntik.
"Dari total 55 kasus, Kota Bengkulu menjadi wilayah dengan jumlah pengidap terbanyak, yakni sebanyak 35 orang. Ini menunjukkan bahwa tingkat penyebaran masih cukup tinggi dan perlu langkah penanganan yang masif," jelas Ruslian.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Wacanakan Pelabuhan Baru di Bengkulu
BACA JUGA:Dinkes Provinsi Bengkulu Lakukan Skrining 9 Penyakit Tidak Menular Prioritas
Selain Kota Bengkulu, kasus HIV juga ditemukan di Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Lebong masing-masing dengan 5 kasus, Bengkulu Selatan dan Kepahiang masing-masing 4 kasus, serta Bengkulu Utara dengan 2 kasus.
Sementara empat kabupaten lainnya, yaitu Mukomuko, Bengkulu Tengah, Seluma, dan Kaur belum melaporkan kasus baru hingga minggu ke-16 tahun ini.
Data ini diperoleh dari hasil pelacakan tim surveilans Dinkes yang melakukan pemeriksaan di berbagai fasilitas kesehatan (Faskes) di seluruh wilayah Bengkulu.
"Saat ini, dari 55 kasus, sebanyak 44 orang telah ditangani dengan pemberian obat dan edukasi tentang penyakit ini," ujar Ruslian.
Dalam upaya pengendalian, Dinkes telah melakukan berbagai langkah, termasuk memberikan pengobatan antibodi kepada para pengidap yang terdata dan menyelenggarakan sosialisasi terkait pencegahan serta dampak buruk HIV.
Dinkes juga terus mendorong masyarakat agar menjauhi perilaku berisiko serta aktif mengikuti penyuluhan sebagai langkah preventif untuk menekan angka kasus HIV di Bengkulu.
"Penanganan cepat dilakukan untuk menekan masa inkubasi dan risiko penularan lebih lanjut," tutup Ruslian. (Tri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: