Ternyata Sedekah 1 Juta Bisa Mengalahkan 1 Miliar, Buya Yahya Jelaskan Caranya

Sedekah yang diberikan dengan ikhlas dan sesuai kemampuan akan memperoleh balasan terbaik dari Allah.

Tidak perlu menunggu menjadi kaya untuk bersedekah, karena pahala besar dapat diraih berdasarkan ketulusan hati.

Sebagai contoh, seseorang dengan gaji Rp100 juta per bulan yang bersedekah Rp1 juta hanya menyumbangkan 1% dari penghasilannya.

Sementara itu, orang lain dengan gaji Rp5 juta yang bersedekah Rp500 ribu telah menginfakkan 10% dari penghasilannya.

Dalam hal ini, meskipun jumlahnya lebih kecil, sedekah orang kedua memiliki nilai yang lebih besar di sisi Allah karena pengorbanannya lebih besar.

"Dari sini bisa dilihat, orang yang gajinya lebih kecil tapi persentase sedekahnya lebih besar, ia justru lebih utama di sisi Allah," ujar Buya Yahya.

Islam tidak pernah membebani seseorang di luar batas kemampuannya. Allah menilai sedekah bukan hanya dari jumlahnya, tetapi dari usaha dan pengorbanan yang dilakukan oleh hamba-Nya.

Sedekah yang diberikan dengan penuh keikhlasan dan tanpa paksaan memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan sedekah yang dilakukan semata-mata untuk mendapat pujian dari orang lain.

BACA JUGA:Bagaimana Hukum dan Pahala Takbiran, Berikut Penjelasan Buya Yahya

BACA JUGA:Sahkah Zakat Fitrah yang Dibayarkan Kepada Orang Tua Sendiri, Berikut Penjelasan Buya Yahya

"Jangan melihat nominalnya, tapi lihatlah seberapa besar pengorbanan kita dalam memberi. Bisa jadi Rp10 ribu yang kita berikan lebih berharga di sisi Allah daripada Rp10 juta yang dikeluarkan orang kaya," ujar Buya Yahya..

Hal ini juga menjadi motivasi bagi mereka yang memiliki rezeki terbatas. Meskipun jumlah yang disedekahkan kecil, tetap ada kesempatan untuk memperoleh pahala yang besar di sisi Allah, asalkan dilakukan dengan keikhlasan dan pengorbanan.

"Orang yang terbiasa bersedekah walau kecil, tapi istiqamah, akan lebih utama daripada yang hanya sesekali bersedekah dalam jumlah besar," tutur Buya Yahya.

Kunci utama dalam sedekah adalah keikhlasan dan kesungguhan dalam memberi. Rasulullah pernah bersabda bahwa sepotong kurma yang diberikan dengan tulus bisa memiliki nilai besar di sisi Allah.

Allah tidak menilai sedekah dari jumlahnya, tetapi dari keikhlasan dan kesanggupan seseorang dalam memberi.

Sumber: