Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan? Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan?-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-
BACA JUGA:Ingin Jamak Sholat Saat Tengah Mudik, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Syaratnya
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa puasa Syawal tidak wajib dilakukan secara berturut-turut.
Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa bulan Syawal merupakan kesempatan bagi umat Muslim untuk memperkuat keimanan setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan pelaksanaan puasa sunnah enam hari di bulan ini.
Selain itu, Ustaz Adi Hidayat juga menegaskan bahwa puasa Syawal dapat dilakukan kapan saja sepanjang bulan, sehingga memberikan fleksibilitas bagi umat Muslim untuk menyelesaikannya hingga akhir Syawal.
"Nabi memberikan kelonggaran dimulai dari awal Syawal sampai akhir bulan Syawal," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat juga menekankan bahwa meskipun puasa sunnah Syawal sangat dianjurkan, terdapat satu hari di mana puasa justru dilarang, yakni pada 1 Syawal yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri.
Larangan ini disebabkan karena pada hari tersebut, umat Muslim dianjurkan untuk merayakan kemenangan setelah menjalani puasa Ramadhan dengan menunaikan Shalat Idul Fitri serta menikmati hidangan sebagai bentuk rasa syukur.BACA JUGA:Berapa Takaran Beras untuk Zakat Fitrah? Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
BACA JUGA:Ingin Membayar Zakat Fitrah dengan Beras, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Takarannya
BACA JUGA:Cara Membayar Fidyah, Sekaligus Atau Setiap Hari? Ini Kata Ustaz Adi Hidayat Berikut
"Tidak dibenarkan puasa Syawal di hari pertama (Syawal), itu hukumnya haram," tegas Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat juga menjelaskan keutamaan puasa Syawal. Berdasarkan sebuah hadits, Rasulullah SAW menyatakan bahwa siapa saja yang berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah menyelesaikan puasa Ramadhan akan memperoleh pahala setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh.
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh," (HR Imam Muslim).
Ustaz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa dalam menjalankan puasa Syawal, tidak ada ketentuan khusus mengenai apakah harus dilakukan secara berurutan atau terpisah.
Hal ini bukan syarat untuk memperoleh pahala dan keutamaannya. Oleh karena itu, seseorang dapat menunaikannya sesuai dengan kemampuannya, baik secara berturut-turut maupun berselang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: