Dugaan Penipuan Pangkalan LPG, Oknum Pengurus Parpol di Bengkulu Dilaporkan ke Polisi

Rahmad Fadli (42) saat dikonfirmasi terkait laporan dugaan penipuan yang ia buat di Polda Bengkulu-(ist)-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Seorang oknum anggota partai politik di Bengkulu berinisial IP, warga Kelurahan Surabaya, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, dilaporkan ke Polda Bengkulu atas dugaan penipuan dengan modus pembukaan pangkalan Gas LPG 3 Kg.
Pelapor, Rahmat Fadli (42), warga Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, mengungkapkan bahwa dugaan penipuan ini bermula pada Desember 2021 saat ia dan terlapor menghadiri rapat dalam organisasi yang sama.
"Saat itu, IP menawarkan ada 10 kuota pembukaan pangkalan Gas LPG 3 Kg dari PT Bimex dengan biaya administrasi sebesar Rp 40 juta," ujar Rahmat, Minggu (23/2/2025).
Selang satu bulan setelah penawaran, terlapor mendesak pelapor untuk segera melunasi biaya administrasi agar bisa mendapatkan izin pangkalan. Pelapor yang tertarik dengan keuntungan yang dijanjikan, akhirnya membayarkan Rp 40 juta.
BACA JUGA:Konter HP di Padang Serai Dibobol Maling, Kerugian Capai Rp 10 Juta
BACA JUGA:Dugaan Penggelapan, Perusahaan Pemasok Bahan Bangunan Laporkan 11 Toko di Bengkulu
Namun, setelah pembayaran dilakukan, pembukaan pangkalan tak kunjung terealisasi. Saat ditanyakan, terlapor berdalih bahwa proses administrasi di PT Bimex masih belum selesai hingga saat ini.
"Saya diminta membayar Rp 40 juta, tapi setelah ditunggu-tunggu sampai 2025, pangkalan LPG yang dijanjikan belum juga ada," jelas Rahmat.
Selain dijanjikan keuntungan besar, pelapor juga percaya karena mendapat informasi bahwa terlapor memiliki kedekatan dengan salah satu kepala daerah di Bengkulu saat itu dan merupakan pengurus partai politik.
"Saya percaya karena dia dekat dengan orang nomor satu Bengkulu saat itu. Saya juga dapat info bahwa dia Wakil Ketua di partai politik dan saya lihat foto profil WA-nya pakai baju partai," ungkap Rahmat.
Atas kejadian ini, pelapor mengalami kerugian sebesar Rp 40 juta dan telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Bengkulu agar segera ditindaklanjuti.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: