Bengkulu Terima 1.000 Dosis Vaksin PMK, Diprioritaskan Untuk Kabupaten Seluma
Pemberian vaksin PMK di Mukomuko-(ist)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Provinsi Bengkulu, melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu, menerima 1.000 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari pemerintah pusat.
Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan usulan awal sebanyak 61.757 dosis.
Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, drh Muhammad Syarkawi, menjelaskan bahwa keterbatasan alokasi vaksin ini disebabkan oleh proses produksi yang membutuhkan waktu.
"Produksi vaksin membutuhkan waktu, itu kendalanya. Saat ini, kita baru mendapatkan 1.000 dosis," ujar Syarkawi, Jumat (31/1/2025)
BACA JUGA:6 Ekor Sapi di Kota Bengkulu Terjangkit Penyakit Jembrana
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Ajukan 21.000 Dosis Vaksin PMK untuk Lindungi Populasi Ternak
Dari jumlah yang diterima, vaksin PMK ini akan diprioritaskan untuk Kabupaten Seluma, karena wilayah tersebut memiliki kasus PMK tertinggi di Provinsi Bengkulu.
"Seluma memiliki catatan kasus PMK yang tinggi. Jadi, kita distribusikan dulu ke Kabupaten Seluma untuk mencegah penyebaran virus PMK di wilayah tersebut," kata Syarkawi.
Saat ini, di Kabupaten Seluma terdapat 6.220 ekor hewan ternak berkuku belah yang berisiko terjangkit virus PMK. Pemberian vaksin ini bertujuan untuk meningkatkan kekebalan ternak dan menekan penyebaran virus.
Sementara itu, untuk daerah lain di Bengkulu, pihaknya masih menunggu alokasi tambahan vaksin PMK dari pemerintah pusat.
Di Kota Bengkulu, telah ditemukan 16 ekor sapi yang masuk kategori suspek PMK, sementara di Kabupaten Mukomuko terdapat 20 ekor sapi dengan status serupa.
"Daerah lain selain Seluma juga membutuhkan vaksin karena telah terdeteksi kasus PMK. Kita berharap pemerintah pusat terus mendistribusikan vaksin demi memastikan kesehatan ternak, terutama yang masih sehat," jelas Syarkawi.
Lebih lanjut, ia meminta kesabaran dari daerah yang belum mendapat alokasi vaksin, mengingat keterbatasan distribusi vaksin PMK juga terjadi di daerah lain di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: