Inilah Standar Hidup Layak di Indonesia Menurut BPS

Inilah Standar Hidup Layak di Indonesia Menurut BPS

BPS mengukur standar hidup layak dengan menghitung pengeluaran riil per kapita per tahun, yang disesuaikan dengan inflasi dan daya beli.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Hidup layak merupakan impian semua orang. Tak heran banyak orang yang rela kerja tak kenal waktu demi bisa mendapat uang yang cukup untuk hidup layak. Setiap orang tentu punya standar hidup layak masing-masing, yang ditentukan berdasarkan status masih single atau berkeluarga hingga kota yang menjadi tempat tinggal.

Adapun definisi standar hidup layak sendiri adalah tingkat kenyamanan hidup seseorang, yang biasanya tergantung pada seberapa banyak uang yang dimiliki. Di Indonesia, standar hidup layak ini diketahui berdasarkan data dari BPS yang secara periodik mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam IPM, standar hidup layak menjadi salah satu komponen pentingnya.

BACA JUGA:Ini Dia Manfaat Uap Air Panas untuk Wajah dan Cara Tepat Mendapatkannya

Standar Hidup Layak Indonesia
Standar hidup layak di Indonesia selalu diukur setiap tahun oleh BPS. Pada 2024 ini, BPS mencatat adanya peningkatan standar hidup layak masyarakat Indonesia. Data BPS menyebutkan, standar hidup layak di Indonesia sebesar Rp12,34 Juta per tahun pada 2024 ini. Artinya, orang di Indonesia sudah bisa hidup layak dengan Rp1,02 Juta per bulan saja.

Menurut BPS, angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 3,71% atau Rp442 Ribu dibanding tahun 2023 lalu. Peningkatan ini lebih tinggi dibanding rata-rata peningkatan sepanjang 2020-2023 yang sebesar 2,61% per tahun. BPS mengukur standar hidup layak dengan menghitung pengeluaran riil per kapita per tahun, yang disesuaikan dengan inflasi dan daya beli. Pengeluaran riil masyarakat Indonesia terus mengalami peningkatan sejak tahun 2020.

BACA JUGA:Ingin Rezeki Lancar 7 Turunan, Amalkan Amalan Mudah Ijazah dari Mbah Moen Berikut Ini

Selain itu, BPS juga menghitung standar hidup layak per wilayah atau provinsi. Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan pengeluaran riil per kapita tertinggi yaitu Rp19,95 Juta per tahun atau Rp1,66 juta per bulan. Adapun provinsi dengan pengeluaran riil terendah adalah Papua Pegunungan. Di sana, pengeluaran riil per kapita hanya sebesar Rp5,71 Juta per tahun atau Rp475 Ribu per bulan. Meski demikian, BPS menegaskan bahwa standar hidup layak yang dilaporkannya ini bukan kriteria layak atau tidaknya kehidupan warga Indonesia. Standar ini diukur hanya sebagai komponen pengukuran IPM.

Komponen Hidup Layak
Jika standar hidup layak dari BPS bukan kriteria kelayakan hidup, maka acuan untuk menilai kelayakan ini ada pada Komponen atau Kebutuhan Hidup Layak (KLH). KLH terbaru mengacu pada Peraturan Menaker Nomor 18 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kebutuhan Hidup Layak.

BACA JUGA:Jumat Bonus, Makan di Solaria Scan Dengan DANA QRIS Dapatkan Cashback 5%

Ada 64 komponen dalam KLH yang terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu makanan dan minuman, sandang (pakaian), papan (tempat tinggal), kesehatan, pendidikan, transportasi, komunikasi, rekreasi, tabungan, dan jaminan sosial. Dalam praktiknya, KLH ini menjadi salah satu tolok ukur untuk memenuhi Upah Minimum per wilayah yang ditetapkan setiap tahun.

Meningkatkan Kelayakan Hidup
Meningkatkan kelayakan hidup merupakan keharusan setiap individu dan keluarga. Ketika kelayakan hidup meningkat, maka kualitas hidupnya pun juga akan ikut meningkat.Seperti dijelaskan di atas, kelayakan hidup diukur dari berapa banyak uang yang dibelanjakan untuk kebutuhan hidup. Maka untuk meningkatkannya, kamu perlu meningkatkan penghasilan bulanan.

BACA JUGA:Inilah Arti Mimpi Dikasih Uang Orang Tak Dikenal

Jika penghasilan dirasa sudah cukup besar, maka kamu perlu mengelola uang dengan baik dan bijak. Pasalnya, besar kecilnya gaji itu bukan tolok ukur hidup berkecukupan, melainkan bagaimana pengelolaan uang yang sangat menentukan. Dengan pengelolaan yang baik, uang yang kamu punya tidak habis hanya untuk foya-foya saja. Kamu jadi bisa menyisihkan uang untuk tabungan, dana darurat, dana pendidikan anak, bahkan hingga investasi masa depan.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: