Kapan Waktu Membaca Niat Sholat, Sebelum atau Sesudah Takbiratul Ihram? Berikut Penjelasan Buya Yahya

BACA JUGA:Non Muslim yang Berbuat Baik Apakah Masuk Surga? Ini Kata Buya Yahya

Ketiga, niat harus disertai keyakinan atas kefardhuan sholat tersebut. Dengan kata lain, seseorang harus meyakini bahwa sholat yang sedang dilaksanakan adalah kewajiban yang diperintahkan oleh Allah.

"Jika ketiga elemen ini terpenuhi, maka niat dalam sholat sudah dianggap sah," terang Buya Yahya.

Buya Yahya juga memberikan contoh niat sederhana yang dapat dilintaskan dalam hati saat takbiratul ihram.

Misalnya, ketika melaksanakan sholat Dzuhur, seseorang cukup menghadirkan niat dalam hati dengan kalimat Ushalli fardhadz dzuhri yang berarti Aku berniat sholat fardhu Dzuhur.

Buya Yahya menekankan bahwa niat tidak perlu diucapkan dengan keras atau dalam bentuk bacaan tertentu.

Yang terpenting adalah niat tersebut hadir di dalam hati dan sesuai dengan sholat yang akan dikerjakan.

"Yang wajib dalam niat adalah menghadirkan maksud untuk melaksanakan sholat, menentukan sholatnya, dan meyakini kefardhuannya. Tidak perlu tambahan apapun," papar Buya Yahya.

Buya Yahya juga menekankan bahwa niat merupakan syarat sahnya sholat. Tanpa niat yang benar, sholat seseorang tidak dianggap sah.

BACA JUGA:Agar Istighfar Mendatangkan Rezeki dan Ketenangan Hidup, Buya Yahya Bagikan Caranya

BACA JUGA:Para Istri Wajib Simak, Buya Yahya Jelaskan Bahaya Istri yang Selalu Cemberut Kepada Suami

Oleh karena itu, beliau mengingatkan pentingnya bagi setiap muslim untuk memahami tata cara niat dengan benar.

Dalam penjelasannya, Buya Yahya menegaskan agar umat Islam tidak meremehkan urusan niat.

Buya Yahya menyebut bahwa niat adalah inti dari setiap ibadah, termasuk sholat, yang menjadi dasar kesempurnaan amal tersebut.

"Niat itu ibarat ruh dalam sholat. Tanpa niat, sholat menjadi hampa dan tidak berarti," papar Buya Yahya.

Sumber: