BPOM Bengkulu Sambangi Warung Bakso yang Ditipu Mengatasnamakan Petugasnya

BPOM Bengkulu Sambangi Warung Bakso yang Ditipu Mengatasnamakan Petugasnya

Kepala BPOM Bengkulu saat mendatangi warung bakso yang menjadi korban penipuan mengatasnamakan petugas BPOM --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu menindaklanjuti, kasus penipuan yang dialami seorang pedagang bakso di Kota Bengkulu yang mengatasnamakan petugas BPOM Bengkulu.

Kasus penipuan ini bermula, seorang pedagang bakso bernama Arianto (43) yang berjualan di jalan Halmahera, Kelurahan Surabaya, Kota Bengkulu didatangi oleh pelaku yang mengaku petugas BPOM Bengkulu untuk melakukan pemeriksaan sarana pada perizinan usaha miliknya.

Saat itu, pelaku mengaku sebagai petugas BPOM dan menyatakan bahwa perizinan warung bakso milik Arianto tidak lengkap secara administrasi.

Oleh sebab itu, pelaku meminta sejumlah uang pada Arianto agar di bantu dalam proses perizinan bakso miliknya tersebut. Namun keesokan harinya, pelaku tak datang lagi dan saat itulah Arianto menyadari bahwa dirinya menjadi korban penipuan dengan kerugian sebesar Rp 1.410.000.

BACA JUGA:Pedagang Bakso di Bengkulu Ditipu Pegawai BPOM Gadungan

BACA JUGA:Mantan Kades asal Kaur Terdakwa Korupsi Dana Desa Kaur Dituntut 3 Tahun Penjara

Berangkat dari kejadian ini, Kepala BPOM Bengkulu Yogi Abaso Mataram, langsung mendatangi warung bakso milik Arianto guna meminta keterangan terkait peristiwa yang dialaminya.

"Kami menindaklajuti informasi dari wartawan bahwa ada salah satu warung bakso menjadi korban penipuan dalam hal pembuatan perizinan warung bakso dan mengaku mengatasnamakan BPOM," ujar Yogi, Senin (20/1/2025)

Kata Yogi, pihaknya memberikan klarifikasi dan keterangan terkait jam operasional kerja petugas BPOM Bengkulu dalam menjalankan tugas. 

"Kami memberikan penjelasan bahwa kami tidak pernah melakukan pemeriksaan sarana di waktu subuh, tetapi di waktu jam kerja," sambungnya.

Tak hanya itu, informasi lainnya turut disampaikan Yogi pada pemilik warung bakso. 

Seperti petugas BPOM Bengkulu, apabila melakukan pengecekan sarana, petugas yang turun minimal dua orang dan tidak pernah satu orang.

Kemudian dalam melakukan pemeriksaan, BPOM selalu dilengkapi dengan seragam, nametag dan surat tugas. 

"Diluar daripada itu, adalah oknum yang tidak benar," jelas Yogi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: