Pemprov Bengkulu Sebut Kenaikan PPN Jadi 12 % Untuk Barang Mewah, Kebutuhan Pokok Tak Terpengaruh

Pemprov Bengkulu Sebut Kenaikan PPN Jadi 12 % Untuk Barang Mewah, Kebutuhan Pokok Tak Terpengaruh

Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar -foto: istimewa -

BENGKULUEKSPRESS.COM - Mulai Januari 2025, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) resmi naik dari 11 persen menjadi 12 persen. Meski ada kenaikan, Pemerintah Provinsi Bengkulu memastikan bahwa kenaikan ini tidak berdampak pada harga barang kebutuhan pokok masyarakat.  

Hal itu disampaikan oleh Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu,  Khairil Anwar, bahwa kenaikan PPN 12% hanya berlaku pada barang-barang mewah.

"Kenaikan PPN menjadi 12 persen hanya berlaku untuk barang mewah. Untuk barang kebutuhan masyarakat seperti pangan, konsumsi, dan sandang, tidak akan ada kenaikan pajak," kata Khairil, Jumat (3/1/2025).  

Ia menambahkan bahwa barang-barang yang termasuk kategori mewah telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan nilai dan jenisnya. Dengan demikian, kebijakan ini tidak akan memengaruhi masyarakat luas, terutama di daerah.  

BACA JUGA:Jadwal Pelantikan Kepala Daerah Diundur, Pemprov Bengkulu Siap Hadapi Transisi Kepemimpinan

BACA JUGA:Bengkuluekspress.com Raih Penghargaan Humas Award17 dari BPS Provinsi Bengkulu

"Jadi, tidak ada pengaruhnya dengan daerah. Insya Allah, kebijakan ini akan berdampak positif karena dapat meningkatkan pendapatan negara," ungkapnya.  

Khairil juga mengakui bahwa kelompok tertentu yang mengonsumsi barang mewah mungkin akan merasakan dampaknya. Namun, secara keseluruhan, pemerintah telah memastikan kebijakan ini tidak akan membebani masyarakat umum.  

Disisi lain, Presiden RI Prabowo Subianto juga menegaskan bahwa kenaikan PPN ini bertujuan untuk memperkuat pendapatan negara tanpa memberikan dampak langsung pada masyarakat kecil. 

Dengan kebijakan ini, masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir terhadap kenaikan harga barang kebutuhan pokok, yang tetap bebas dari dampak kenaikan PPN.

"Kebijakan ini tetap mendukung pertumbuhan ekonomi, dengan fokus pada peningkatan pendapatan negara," tutup Khairil. (tri)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: