Kenali Tahapan Perkembangan Kognitif Anak yang Penting Untuk Diketahui

Kenali Tahapan Perkembangan Kognitif Anak yang Penting Untuk Diketahui

Perkembangan kognitif anak -IST/BE-

Meskipun demikian, cara berpikir mereka masih sangat terikat pada pengalaman langsung dan belum mampu berpikir secara logis.

Ciri-ciri utama tahap praoperasional:

  • Egocentrisme: Anak sulit untuk melihat dunia dari sudut pandang orang lain. Mereka cenderung berpikir bahwa orang lain merasakan dan memikirkan hal yang sama seperti mereka.
  • Kreativitas dalam Bermain: Anak mulai terlibat dalam permainan imajinatif atau pura-pura, seperti bermain rumah-rumahan atau menjadi seorang pahlawan.
  • Animisme: Anak cenderung memberikan sifat-sifat hidup kepada benda-benda mati, seperti berbicara kepada boneka atau menganggap bahwa matahari bisa merasa panas.
  • Konservasi: Pada tahap ini, anak belum memahami prinsip konservasi, yaitu bahwa jumlah atau massa benda tidak berubah meskipun bentuk atau penampilannya berubah.
  • Pencapaian utama: Anak mulai menggunakan simbol-simbol untuk berpikir, tetapi masih terbatas oleh pemikiran yang sangat konkret dan egosentris.

BACA JUGA:Benarkah Diet Tidak Makan Malam Bikin Cepat Kurus? Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Mengenal Tusuk Gigi Serta Cara Benar Membersihkan Gigi

3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)

Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir logis yang lebih baik. Mereka mampu memahami konsep-konsep seperti urutan, sebab-akibat, dan klasifikasi objek, tetapi masih berfokus pada benda-benda konkret yang ada di sekitarnya.

Ciri-ciri utama tahap operasional konkret:

  • Konservasi: Anak mulai mengerti prinsip konservasi, yaitu bahwa sifat-sifat benda seperti jumlah, volume, dan massa tetap sama meskipun bentuk atau tampilannya berubah (misalnya, air yang dipindahkan ke gelas dengan bentuk berbeda tetap memiliki jumlah yang sama).
  • Pemikiran Logis: Anak mulai bisa melakukan operasi mental terhadap benda atau situasi konkret, seperti menghitung benda dalam urutan tertentu.
  • Klasifikasi dan Seri: Anak mulai memahami konsep mengelompokkan benda berdasarkan kesamaan (klasifikasi) dan mampu menyusun benda atau peristiwa dalam urutan tertentu (seri).
  • Pemisahan Pengalaman Subjektif dan Objektif: Pemikiran anak mulai lebih objektif dan tidak terlalu terpengaruh oleh perasaan pribadi.
  • Pencapaian utama: Pemikiran logis mulai berkembang, tetapi terbatas pada objek dan peristiwa yang konkret atau yang dapat diamati secara langsung.

BACA JUGA:Inilah Makanan yang Baik untuk Dikonsumsi Penderita Vertigo

BACA JUGA:Mengenal Tusuk Gigi Serta Cara Benar Membersihkan Gigi

4. Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas)

Tahap ini menandakan perkembangan kognitif yang lebih matang, di mana anak-anak mulai mampu berpikir secara abstrak dan merencanakan solusi untuk masalah yang lebih kompleks. Mereka mampu berpikir tentang konsep-konsep yang tidak ada di dunia nyata dan mengembangkan hipotesis serta berpikir kritis.

Ciri-ciri utama tahap operasional formal:

  • Pemikiran Abstrak: Anak-anak mulai mampu memikirkan ide-ide abstrak seperti kebebasan, keadilan, atau konsep-konsep filosofis lainnya.
  • Kemampuan untuk Merencanakan dan Menghitung: Mereka mampu membuat dan mengevaluasi hipotesis atau rencana untuk menyelesaikan masalah yang lebih kompleks.
  • Kemampuan Menghadapi Permasalahan yang Tidak Terselesaikan Secara Langsung: Anak pada tahap ini mulai dapat mempertimbangkan banyak variabel dalam situasi dan melakukan analisis yang lebih mendalam terhadap masalah.
  • Penyelesaian Masalah dengan Banyak Variabel: Mereka mampu berpikir secara lebih sistematis, merencanakan eksperimen, dan berpikir tentang kemungkinan hasil di masa depan.
  • Pencapaian utama: Pemikiran abstrak berkembang, anak bisa berpikir mengenai kemungkinan, teori, dan masalah yang lebih kompleks.

BACA JUGA:Benarkah Diet Tidak Makan Malam Bikin Cepat Kurus? Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Taenia Saginata: Cacing Pita pada Daging Sapi

Piaget menggambarkan perkembangan kognitif sebagai serangkaian tahapan yang saling terhubung dan berurutan. Setiap tahapan memiliki karakteristik yang unik dan mencerminkan cara berpikir anak yang semakin kompleks seiring bertambahnya usia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: