Apakah Ibu Melahirkan Boleh Puasa saat Nifas? Begini Penjelasannya

Apakah Ibu Melahirkan Boleh Puasa saat Nifas? Begini Penjelasannya

Masa nifas adalah waktu yang tepat untuk mengembalikan kekuatan tubuh pasca melahirkan dengan memenuhi kebutuhan nutrisi ibu-freepik.com -

Rahim. Saat hamil, berat rahim bisa saja mencapai 1000 gram, tergantung ukuran janin. Pasca persalinan, beratnya akan menyusut hingga menjadi 50–100 gram saja.

Leher rahim (serviks). Rasa sakit pada organ ini akan membaik dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, tetapi bentuk dan ukurannya tidak akan kembali normal.

Dinding perut. Organ ini akan terasa lebih kendur. Untuk mengembalikan kekencangannya, disarankan untuk melakukan latihan secara rutin.

Payudara. Organ ini akan terasa kencang, penuh, dan nyeri saat nifas. Kondisi tersebut merupakan proses alami untuk memasuki masa menyusui.

BACA JUGA:Siwak dan Manfaatnya bagi Kesehatan Gigi dan Mulut

Hal yang Terjadi Pada Tubuh Selama Masa Nifas

Melansir dari laman Parents, ibu perlu dua hingga tiga hari untuk buang air besar setelah melahirkan. Alasannya, setelah melahirkan otot-otot perut ibu melemah, usus mengalami trauma dan penggunaan obat penghilang rasa sakit dapat menyebabkan konstipasi. 

Untuk mencegah sembelit, ibu perlu rutin minum air putih setidaknya delapan gelas air sehari dan banyak konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian yang kaya serat. 

Kehamilan menyebabkan pembengkakan di tubuh dan peningkatan volume darah. Akibatnya, ibu juga lebih sering buang air kecil untuk mengeluarkan kelebihan cairan tersebut. Hormon di dalam tubuh juga masih berfluktuasi. 

Hal ini mengakibatkan kerontokan rambut, jerawat, emosi, dan keringat malam. Ibu yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami pembengkakan pada puting sementara waktu.

Itulah informasi mengenai boleh atau tidaknya puasa saat nifas. Semoga membantu, ya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: