Bubur Suro Sajian Menjelang Malam 1 Muharram, Hidangan Sakral Maaya Jawa
Bubur Suro-Akun Instagram @nanahanif-
Masyarakat Sumenep, Madura, Jawa Timur, setiap tahun membuat bubur Muharam atau Tajin Suro. Tajin Suro terbuat dari bubur nasi dan kuah beras ketan.
Bubur Suro terdiri dari dua warna yakni merah dan putih. Dalam keyakinan masyarakat setempat, bulan Muharam dipandang sebagai bulan nahas.
Bubur Suro bermakna larangan untuk berpergian jauh agar terhindar dari bahaya. Warna merah pada Bubur Suro artinya adalah simbol darah.
BACA JUGA:Mengulik Sejarah Keberadaan Bakso di Indonesia, di Negara Asalnya Menggunakan Daging Ini
Darah tersebut adalah darah yang tumpah dari Husein, cucu Nabi Muhammad SAW yang terbunuh di Padang Karbala. Adapun warna putih melambangkan kesucian perjuangan Husein.
Bagaimana menurutmu filosofis yang mendalam membuktikan bahwa hidangan yang satu ini sangat erat dengan sejarah budaya di masa lampau terutama sejarah islam yang ada di Indonesia.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita sebagai generasi penerus harus bisa terus melestarikan dan menjaga eksistensi Bubur Suro agar tidak tenggelam oleh hidangan modern yang semakin merajalela.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: