Bubur Suro Sajian Menjelang Malam 1 Muharram, Hidangan Sakral Maaya Jawa
Bubur Suro-Akun Instagram @nanahanif-
Asal usul bubur Suro konon sudah ada sejak zaman Sultan Agung. Bubur ini dibuat sebagai ungkapan masyarakat Jawa atas berkah dan rezeki yang diberikan Allah SWT.
Namun ada pula yang mengatakan sejarah bubur suro ini awalnya dihadirkan untuk memperingati hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura atau Suro yang bertepatan dengan 1 Muharam dan sudah ada sejak masa pemerintahan Sultan Agung di Mataram.
Kendati demikian, kitab I’anah Thalibin karya Abu Bakr Syata al-Dimyati juz 2/267 menyebutkan bahwa keberadaan bubur Suro ternyata sudah ada sejak zaman Nabi Nuh.
BACA JUGA:Mengulik Sejarah Keberadaan Bakso di Indonesia, di Negara Asalnya Menggunakan Daging Ini
Saat itu Nabi Nuh mengumpulkan biji-bijian yang tersisa setelah selamat dari 40 hari mengarungi banjir besar. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Asyura.
Filosofi Bubur Suro
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Bubur Suro memiliki makna filosofi tersendiri. Bubur Suro melambangkan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas berkah dan rezeki yang diperoleh.
Bubur Suro juga memiliki makna sebagai bagian dari ritual atau tradisi tahunan yang sudah diselenggarakan secara turun temurun.
Selain itu, Bubur suro memiliki makna rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta sebagai persembahan dan doa untuk meminta rezeki, dan keselamatan hidup.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Terciptanya Fuyunghai, Makanan Khas Chinese yang Populer di Indonesia
Sementara sumber lain menyebutkan sejarah bubur suro untuk memperingati hari di mana Nabi Nuh selamat setelah 40 hari mengarungi banjir besar yang melanda dunia saat itu.
Pada waktu itu, Nabi Nuh bertanya kepada para sahabat apakah masih ada makanan sisa di dalam kapal lalu sahabat menjawab "Masih ada ya nabi".
Ia menyebutkan bahan makanan yang tersisa ada kacang poi, kacang adas, ba'ruz, tepung, dan kacang hinthon. Bahan tersebut lalu dimasak bersamaan. Di sinilah cikal bakal terbentuknya bubur suro.
BACA JUGA:Asal Usul Sate Taichan Ternyata Bukan dari Jepang, Tapi dari Indonesia, Mau Tahu Daerahnya?
Salah satu wilayah Indonesia yang masih menjadikan Bubur Suro sebagai sajian untuk merayakan malam 1 muaram adalah di Sumenep, Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: