Mengenal Asal Usul Rebo Wekasan, Rabu Terakhir di Bulan Safar

Mengenal Asal Usul Rebo Wekasan, Rabu Terakhir di Bulan Safar

istilah Rabu Wekasan. Penafsiran ini hanya menunjukkan bahwa kejadian itu bertepatan dengan Rabu pada Safar dan tidak menunjukkan bahwa hari itu adalah kesialan yang terus menerus.--

Pertama, tidak ada nash hadits khusus untuk akhir Rabu bulan Shafar, yang ada hanya nash hadits dla’if yang menjelaskan bahwa setiap hari Rabu terakhir dari setiap bulan adalah hari naas atau sial yang terus menerus, dan hadits dla’if ini tidak bisa dibuat pijakan kepercayaan.

Kedua, tidak ada anjuran ibadah khusus dari syara’. Ada anjuran dari sebagian ulama tasawwuf namun landasannya belum bisa dikategorikan hujjah secara syar’i.

BACA JUGA:Butuh Suplai Baterai Ketika di Luar Rumah, Ini Rekomendasi Powerbank Fast Charging Beserta Harganya

Ketiga, tidak boleh, kecuali hanya sebatas sholat hajat lidaf’il bala’ al-makhuf (untuk menolak balak yang dihawatirkan) atau nafilah mutlaqoh (shalat sunah mutlak) sebagaimana diperbolehkan oleh Syara’, karena hikmahnya adalah agar kita bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. (**)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: