8 Cara Mengatur Keuangan Setelah Menikah, Boleh Ditiru Agar Keuangan Rumah Tangga Tak Gagal

8 Cara Mengatur Keuangan Setelah Menikah, Boleh Ditiru Agar Keuangan Rumah Tangga Tak Gagal

Bagaimana cara mengelola, merencanakan keuangan dan mengatur keuangan setelah menikah? -(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

Pada umumnya goal pertama pasangan yang baru menikah adalah membeli dan/atau melunasi cicilan rumah. 

Jika saat ini Anda belum memiliki rumah, Anda dapat mulai merencanakan untuk pembelian rumah, mulai tentukan lokasi rumah (dekat dengan tempat kerja, harga masih terjangkau, bebas banjir, sebisa mungkin terhindar dari kemacetan lalu lintas, dekat akses tol dan lain sebagainya). 

Untuk teman-teman di kota besar, dapat juga mempertimbangkan apartemen.

Supaya Anda bisa segera membeli tempat tinggal idaman Anda, pertama siapkan uang untuk membayar down payment (sekarang uang muka besarnya kurang lebih 20% dari harga rumah). 

Setelah itu baru gunakan kpr (kredit kepemilikan rumah) untuk mewujudkan tempat idaman Anda. Ow ya ketika membeli rumah, Anda juga perlu mempersiapkan budget untuk mengisi rumah juga ya, produk elektronik, furniture dan biaya untuk renovasi (jika ada).

#6 Meningkatkan Investasi Baik Capital Gain maupun Cash Flow

Mulai berinvestasi, agar Anda dapat segera melangkah lebih cepat. Sebelum Anda berinvestasi sebaiknya Anda melakukan beberapa persiapan seperti miliki rencana keuangan dan rencana investasi, ketahui mindset, cara berinvestasinya dan cara mengelola keuangan. Cek Infografis Finansialku terkait dengan investasi. Pada dasarnya hasil investasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

Capital Gain (pertumbuhan modal) adalah keuntungan yang Anda dapat dari selisih harga beli dengan harga jual. Contoh seseorang berinvestasi di logam mulia seharga Rp 500.000 per gram. Kemudian orang tersebut menjual logam mulia tersebut dengan harga Rp 550.000 per gram. Artinya orang tersebut mendapat capital gain sebesar Rp 50.000 per gram.

Cash Flow (penghasilan arus kas) adalah penghasilan investasi yang berbentuk aliran kas atau cash flow. Contoh seseorang deposito uang sebesar Rp 25.000.000 di bank. Kemudian orang tersebut mendapatkan bunga deposito sebesar Rp 2.000.000 per tahun.

Pilih mana apakah capital gain atau cash flow?

Jika boleh mendingan investasi satu produk tetapi dapat dua-duanya bukan?

Jika harus memilih salah satu, maka pilihlah yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda. Orang-orang yang melangkah untuk menuju kebebasan keuangan (financial freedom) akan lebih memilih cash flow. Anda dapat membaca lebih lengkap mengenai financial freedom dan jenis investasinya.

#7 Mulai Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Tujuan keuangan yang juga tidak kalah penting adalah dana pendidikan anak. Anda pasti setujukan bahwa pendidikan adalah bekal yang paling penting untuk seorang anak. Saat ini rata-rata kenaikan biaya pendidikan mencapai 10% – 15 per tahun. Sebagai ilustrasi misal biaya pendidikan kuliah saat ini sampai lulus Rp 100.000.000, dengan kenaikan biaya pendidikan sebesar 10% per tahun, maka biaya pendidikan mencapai Rp 417 juta pada 15 tahun yang akan datang. Untuk itu orang tua jangan sampai terlambat menyiapkan biaya untuk pendidikan anak. Kami memiliki beberapa penjelasan mengenai cara menyiapkan biaya pendidikan anak. Anda juga dapat menghitung estimasi berapa yang harus disiapkan atau diinvestasikan setiap bulannya untuk pendidikan anak (panduan perhitungan, contoh studi kasus).

#8 Jangan Lupa Untuk Persiapan Dana Hari Tua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: