Miris! 9 Permainan Tradisional Ini Nyaris Punah
Munculnya sejumlah alat permainan berbasis teknologi membuat permainan tradisional tergeser.--
Batasi lokasi bermain dengan garis kotak-kotak menggunakan kapur atau batu bata. Buat enam kotak dari atas ke bawah. Pada kotak kelima, buat lagi kotak kanan dan kiri sehingga membentuk seperti huruf T.
BACA JUGA:KTA Mega Cash Line, Fasilitas Cicilan Tetap Dengan Bunga Rendah Transaksi Harian Hingga Rp 200 Juta
Pemain boleh dua orang atau lebih. Pemain harus melempar batu dari kotak terdekat atau kotak pertama. Jika batu tidak meleset, pemain boleh melanjutkan dengan melangkahi kotak pertama sambil jinjit satu kaki. Siapa yang sampai ke kotak akhir terlebih dahulu, ialah pemenangnya.
3. Kelereng
Bermain kelereng sering juga disebut dengan permainan gundu atau guli. Di daerah Jawa, permainan ini disebut bermain nekeran, di Palembang disebut ekar, dan di Banjar disebut kleker. Permainan ini banyak diminati oleh anak laki-laki, tetapi kadang anak perempuan ikut bermain juga.
Aturan Permainan:
Buatlah sebuah lingkaran dan letakkan semua kelereng dalam lingkaran. Secara bergiliran, pemain harus membidik kelereng dari luar lingkaran. Kelereng hasil bidikan yang keluar dari lingkaran akan menjadi milik pemain. Syaratnya, kelereng yang digunakan untuk membidik tidak boleh berhenti dalam lingkaran.
4. Ular Naga
Nyaris semua anak pasti pernah memainkan permainan ular naga yang dilakukan oleh lima atau delapan anak ini. Permainan dilakukan dengan kompak.
BACA JUGA:Agar Tidak Durhaka, Begini Doa Mustajab untuk Kedua Orang Tua
Dua orang anak saling berpegangan bertugas sebagai pintu gerbang. Anak-anak yang lain berpegangan pada pundak orang di depannya, membentuk ular.
Aturan Permainan:
Sebelum bermain, dilakukan hompimpa. Dua orang yang terakhir kalah menjadi pagar atau gerbang. Pemain yang pertama menang hompimpa akan menjadi induk naga. Dia berada paling depan, diikuti pemain lain di belakangnya.
Ular naga berjalan mengelilingi pagar sambil semua bernyanyi "Ular naga panjangnya bukan kepalang. Menjalar-jalar selalu kian kemari. Umpan yang lezat itulah yang dicari. Kini dianya yang terbelakang." Ketika lagu selesai, gerbang akan menurunkan tangan dan menangkap salah satu pemain dengan cepat.
BACA JUGA:Tak Terima Disenggol Saat Joget di Warem, Mahasiswa Bengkulu Kena Tikam, Pelaku Diringkus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: