Ekspor Bengkulu Meningkat, Komoditas Ini Tertinggi

Ekspor Bengkulu Meningkat, Komoditas Ini Tertinggi

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

Bengkulu tidak hanya melakukan ekspor batu bara saja, namun juga telah mengekspor Palm Acid Oil (PAO). Seperti diketahui PAO atau lebih dikenal minyak kotor (miko) adalah hasil sampingan dari proses penyulingan minyak kelapa sawit. 

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal mengatakan, pihaknya menemukan ada komoditas selain batu bara dan cangkang sawit yang dieskpor pada akhir tahun 2022 yakni PAO. Hal ini membuktikan bahwa daerah ini mulai melakukan kegiatan ekspor komoditas turunan dari kelapa sawit.

"Tentu saja ini hal yang baik, semoga kedepan semakin banyak turunan dari kelapa sawit yang bisa di ekspor ke luar negeri," kata Win.

Win menjelaskan, PAO merupakan produk turunan kelapa sawit yang biasanya digunakan sebagai bahan bakar, pakan ternak, bahan pembuatan sabun, dan untuk produksi distilled fatty acid. Karena banyaknya kegunaan dari produk ini, sehingga membuat negera lain mulai mengimpornya dari Bengkulu.

"Banyak kegunaan dari PAO itu, bisa untuk bahan bakar, pakan ternak hingga bahan pembuatan sabun dan untuk produksi distilled fatty acid," jelasnya.

Menurutnya, salah satu negara yang menjadi tujuan ekspor PAO pada tahun 2022 lalu di Bengkulu yani Tiongkok. Dengan nilai ekspor kurang lebih mencapai ratusan ribu dolar. 

"Kita mencatat ekspor PAO pada tahun 2022 lalu dari Bengkulu dilakukan ke Tiongkok," tuturnya.

Ia berharap, ekspor PAO bisa semakin gencar dilakukan ke sejumlah negara. Sehingga bisa meningkatkan penerimaan ekspor di Bengkulu.

"Semoga itu bisa digencarkan, karena saat ini sudah banyak kegiatan ekspor yang dilakukan di Bengkulu, mulai dari cangkang sawit, batu bara, lintah, hingga manggis," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Bengkulu, drh Bukhari mengatakan, pihaknya terus mendorong kegiatan ekspor produk pertanian di Bengkulu tidak hanya cangkang sawit dan manggis saja, tetapi seluruh produk hasil pertanian seperti kernel dan PAO. Sebab pasokan kernel dan PAO di Bengkulu cukup banyak mengingat jumlah perusahaan pengelolaan CPO banyak di daerah ini.

"Kita terus dorong produk pertanian asal Bengkulu untuk dilakukan ekspor salah satunya PAO," ujarnya.

Ia mengaku, pihaknya saat ini terus melakukan Gratieks atau Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor digagas oleh Menteri Pertanian. Gerakan tersebut diharapkan mampu menggairahkan potensi agribisnis untuk untuk mempercepat laju ekspor sehingga nilai ekspor komoditas pertanian meningkat.

"Kita berharap melalui Gratieks laju ekspor komoditas pertanian di Bengkulu bisa semakin meningkat dari tahun ke tahun," tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: