Kopi Sambung di Kepahiang Tak Dongkrak Produksi
KEPAHIANG, bengkuluekspress.com - Program kopi sambung yang direalisasikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang sejak tahun 2017 dinilai tidak mendongkrak produksi kopi di daerah tersebut. Sebab meskipun sudah dijalan sejak tiga tahun lalu, hasilnya belum ada karena produksi pertanian (Kopi, red) masih sama saja. Hal tersebut diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Kepahiang, Joko Triono, Selasa (21/12). \"Berdasarkan hasil reses yang dilakukan dewan di empat dapil yang ada di Kabupaten Kepahiang, banyak petani dan masyarakat yang mengeluhkan terkait program ini,” terang Joko. Diakui Joko, jika program kopi sambung merupakan program kerja bagus untuk meningkatkan perkonomian masyarakat khusus petani kopi. Namun dalam realisasinya tidak sesuai dengan harapan, sehingga tidak mencapai ekspektasi yang sudah direncanakan atua diagendakan pemerintah.
Salah satunya di Kecamatan Ujan Mas dan Merigi, program kopi sambung yang selama ini menjadi program unggulan Dinas Pertanian, diakui masyarakat penyalurannya tidak tepat sasaran, meskipun dilakukan melalui kelompok tani (Poktan). “Kalau pada prakteknya penyaluran program tidak tepat sasaran, dan berdasarka keluhan masyarakat sudah cukup menjadi dasar program ini dihentikan untuk tahun depan,” tegas Joko. Tidak adanya lokasi dana program kopi sambung tak dibantah Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang Deva Yurita Ambarini SP. Ia mengatakan hingga kemarin belum mendapatkan laporan akhir dari pihak perencaan terkait semua program yang sudah dianggaran untuk tahun depan. \"Info dari perencanaan dinas kalau tidak berubah lagi, tahun depan belum ada lagi kopi sambung,\" ungkap Deva. Pemkab Kepahiang telah menyalurkan lebih dari 1,5 juta batang kopi sambung sejak tahun 2017 hingga tahun 2020 ini, dengan total anggaran mencapai lebih dari Rp 5 miliar. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: