BENGKULU, bengkuluekspress.com - Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu melakukan Inspeksi Mendadak (sidak) ke proyek pengerjaan jalan Hibrida Raya Kelurahan Sido Mulyo Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu, , Selasa (25/7/2017) pagi,
Sidak ini dilakukan lantaran Komisi III DPRD Provinsi mendapatkan keluhan langsung dari warga di Sekitaran Jalan Hibrida yang mendatangi beberapa waktu lalu.
Sidak yang dpimpin oleh Sekretaris Komisi III DPRD, Edi Sunandar bersama anggota Komisi Heri Alfian, Marwan dan Slamet Riyadi menyoroti proyek pengerjaan jalan yang tak kunjung selesai dan pembangunan drainase yang tak layak karena aliran air yang tidak lancar.
Edi Sunandar mengatakan, mandeknya pengerjaan proyek yang dikerjakan oleh PT. PEU Putra Agung disebabkan terhambatnya pencairan uang muka di Dinas PUPR Provinsi Bengkulu. oleh karena itu, pihaknya akan segera memanggil Dinas PUPR agar pengerjaan proyek berjalan lancar.
“Akan kita rapatkan dengan Dinas PUPR. Sehingga pengerjaan proyek segera terealisasi dan dapat dinikmati oleh masyarakat Hibrida,” pungkasnya.
Edi menerangkan, proyek ini seyogyanya selesai selama 6 bulan ini. Dimulai pada bulan Mei dan berakhir di bulan November. Namun, kata Edi, proyek ini sempat terhenti tanpa alasan yang jelas.
“Kami juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pihak kontraktor yang alasanya pembayaran uang mukanya terhambat,” tuturnya.
Saat ini kondisi jalan sepanjang jalan Hibrida Raya sangat memprihatinkan. Tampak jalan sepanjang 3 KM ini banyak yang berlubang.
Sementara pihak kontraktor, Direktur PT. PEU Putra Agung Harianto mengatakan, pihaknya telah mengerjakan proyek tersebut secara profesional. Namun, ia mengaku keterlambatan ini terjadi karena lambatnya pencairan uang muka proyek sebagai dana awal untuk pengerjaan proyek.
“Uang muka baru hari ini dicairkan. Selama ini kami kerjakan dengan memakai dana talangan dari perusahaan,” bebernya.
Terkait pembangunan drainase yang terkesan dibangun asal-asalan, Harianto mengatakan, hal tersebut bukan murni kesalahan pihaknya melainkan warga sekitar yang tidak dapat diajak bekerja sama terhadap pembangunan jalan ini.
“Kami telah melakukan negosiasi dengan warga, namun warga tidak bisa diajak kompromi sehingga terpaksa air tidak bisa dialirkan dan tergenang diselokan tersebut,” ujarnya.
Namun, dirinya berjanji akan mengerjakan proyek ini dengan segera dan akan selesai sebelum November memndatang. (Dil/Prw)