BENGKULU, BE - Serapan beras lokal yang dibeli dan untuk dijadikan stok Bulog Divisi Regional (Divre) Bengkulu hingga minggu kedua November ini masih jauh dibawah target. Pembelian beras lokal tahun ini ditargetkan sebanyak 6.000 ton, naun baru terealisasi sebesar 2.700 ton atau belum mencapai 50 persen. \"Kami akui pengadaan dan serapan beras lokal untuk dijadikan stok Bulog masih jauh dari yang telah ditargetkan, padahal tahun ini hanya 1,5 bulan lagi,\" kata Kepala Bulog Divre Bengkulu, Sugeng Rahayu melalui Bagian SDM, Kristanto kepada wartawan baru-baru ini. Dengan kondisi itu, Kristanto mengaku pihaknya belum bisa memastikan bisa mencapai target atau tidak tahun 2015 ini. Namun pihaknya akan terus berupaya maksimal untuk memenuhi target tersebut atau paling tidak harus mencapai 50 persen dari target. ”Beras sebanyak 2.700 ton yang sudah kami terima itu berasal dari 6 kabupaten dan kota, yakni Kabupaten Kepahiang sebanyak 1.000 ton, Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 950 ton, Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 310 ton dan sisanya tersebar di Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko dan Kota Bengkulu,” ungkapnya. Tidak terserap maksimal beras lokal ini, lanjutnya, dikarenakan harga yang ditetapkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) untuk pengadaan beras sebesar Rp 7.300 per Kg sementara harga beras dipasaran lebih tinggi dari harga tersebut sehingga petani lebih memilih menjual beras di pasar ketimbang menjualnya ke Bulog. Diketahui, harga beras di pasaran saat ini seperti beras jenis Manggis seharga Rp 11.900 per Kg, beras Seginim Rp 10.000 per Kh, bahkan untuk beras jenis asalan laku seharga Rp 9.400 per Kg-nya. “Selain masalah harga beli kita rendah, musim kemarau yang berkepanjangan beberapa waktu lalu juga mengakibatkan hasil panen menurun bahkan tidak sedikit petani alih tanam ke kedelai,\" jelasnya. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, Kristanto tak menampik bahwa serapan tahun ini lebih rendah jika dibandingkan dengan serapan tahun lalu yang mengalami over target. Target ditetapkan sama seperti tahun ini yakni 6.000 ton, namun terealisasi 8.000 ton.(400)
Serapan Beras Lokal Jauh Dibawah Target
Senin 23-11-2015,10:29 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :