Badai, Nelayan Bantal Diintai Maut

Senin 09-03-2015,20:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TERAMANG JAYA, BE – Badai yang melanda di perairan laut Mukomuko tak dihiraukan ratusan nelayan di Desa Bantal Kecamatan Teramang Jaya. Warga tetap melaut walau maut mengintai. Ini dikarenakan tuntutan ekonomi yang harus terpenuhi. “Jika ratusan nelayan tidak melaut. Artinya para keluarga nelayan tidak makan. Gelombang tinggi dan badai merupakan tantangan besar yang terpaksa dihadapi para nelayan,” ungkap Ketua Nelayan Bantal, Munzilin dikonfirmasi Bengkulu Ekspress. Menurutnya, pekerjaan yang ditekuni nelayan tidak mengenal dengan waktu dan kondisi dilapangan. Pun dengan pendapatan tidak dapat dipastikan. Dicontohkannya saat ini cuaca tidak bersahabat, hasil tangkapan pun tidak optimal. Kendati demikian dari hasil tangkapan tersebut minimal nelayan masih dapat bertahan hidup. “Berapapun hasil tangkapan yang didapat itulah yang dipergunakan untuk membiayai kelangsungan hidup keluarga sehari–hari dan sekolah anak–anak mereka,” bebernya. Diakui Munzilin, hasil tangkapan minim, mayoritas nelayan hanya mendapatkan hasil dari melaut seberat 20 kg. Hasil tersebut dijual ke para pedagang pengumpul yang sudah menunggu. Contohnya harga ikan dijual Rp 18 ribu per kg. “Rata–rata harga ikan dijual Rp 18 per kg. Kalau sudah dijual pedagang di pasar tradisional harganya lebih tinggi,” ujarnya. (900)

Tags :
Kategori :

Terkait